Selasa 07 February 2023
ALLAH MEMUJI UMAT-NYA
Bacaan Sabda : Mazmur 9-10
“Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi, sebab musuhku mundur, tersandung jatuh dan binasa di hadapan-Mu” (Mazmur 9:2-4)
Mazmur Daud dapat disimpulkan sebagai Mazmur yang memberi keterangan lengkap tentang tindakan-tindakan Allah yang sangat adil dan penuh kasih. Sebagai Allah yang adil Dia pasti akan menghukum dosa dan kefasikan, menghakimi dunia dengan keadilan. Bila kelihatannya Allah tidak segera menghukum adalah bagian dari kesabaran-Nya memberi kesempatan kepada si pendosa untuk bertobat. Sebagai Allah yang Maha kasih Dia menunjukkan keperdulian-Nya kepada umat-Nya yang setia dan selalu mohon perlindungan kepada-Nya. Bila kelihatannya Allah tidak segera menolong, Dia sedang menguji umat-Nya agar semakin berharap dan setia kepada-Nya. Allah kelihatannya menunda untuk segera menolong umat-Nya, karena Dia lah yang mengetahui secara tepat waktu yang baik dan tepat untuk menolong umat-Nya.
Dalam dua pasal Mazmur Daud ini, cukup jelas juga memberi penjelasan fakta-fakta tindakan manusia. Manusia dijelaskan melalui pembagian yang sangat kontras antara orang fasik dengan orang yang hidup benar. Orang fasik dengan tindakan jahatnya selalu saja menjadikan orang benar menjadi korban kejahatan-kejahatannya. Orang fasik giat memburu orang yang tertindas. Artinya orang fasiklah yang menindas orang benar kemudian mereka memburu yang mereka tindas. Artinya mereka sangat bersemangat dan terus menerus menindas orang-orang yang terus berjuang hidup benar di hadapan Allah. Sedangkan orang benar tak melakukan perlawanan dan pembalasan. Dalam kondisi terindas orang benar justru semakin menempatkan diri sebagai orang tak berdaya yang sepenuhnya bergantung kepada Allah. Doa orang benar yang tertindas adalah permohonan kepada Allah agar Allah bertindak menyatakan kuasa-Nya untuk melenyapkan segala bentuk penindasan di atas muka bumi ini.
Kemudian Daud memberi suatu teladan dalam menghadapi penindasan dari pihak orang fasik. Daud justru bermazmur dan bersyukur kepada Allah. Dalam mengadukan kesulitan hidupnya akibat tindakan yang fasik, justru dimazmurkan sebagai wujud doanya kepada Allah. Umat Perjanjian Baru dan gereja Tuhan harus terus bermazmur dan bersyukur untuk keselamatan manusia yang semakin fasik pada akhir zaman ini. Berdoa memohon Allah bertindak untuk menghapuskan segala kejahatan. Gereja harus menjadi alat dalam tangan Tuhan untuk menghapus penindasan dengan cara hidup baik dan benar di tengah manusia yang semakin jahat. (MT)