Senin 06 February 2023
MANUSIA CIPTAAN ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 8:1-10
“Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.” (Mazmur 8:4-6)
Judul perikop ini adalah “Manusia hina sebagai makhluk mulia”. Bila Daud menggubah fakta manusia ini menjadi Mazmur tentulah sangat beralasan Daud mengetahui berbagai hal tentang kelemahan-kelemahan manusia. Dibandingkan ciptaan Allah yang lain sesungguhnya manusia itu termasuk kecil tetapi Allah justru memahkotai manusia dengan kemuliaan. Jadi kemuliaan manusia adalah pemberian Allah bukanlah bersumber dari manusia itu sendiri. Mazmur pernyataan tentang kemuliaan manusia ini mengutip ayat-ayat septuaginta atau terjemahan Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani adalah merupakan penerapan manusia sejati kepada Yesus. Hanya di dalam Yesuslah kemuliaan manusia ini terwujud secara sempurna.
Yesus menjadi manusia satu-satunya yang hidup tanpa dosa berkuasa penuh atas ciptaan Allah. Pernyataan kemuliaan manusia oleh pemazmur sesungguhnya adalah merupakan upaya untuk memotivasi manusia untuk menghargainya adalah hidup benar sesuai firman Allah dan hidup dengan pengabdian penuh kepada Allah. Pemberian status kepada manusia sebagai ciptaan Allah yang mulia. Allah memberi penghormatan yang luar biasa agar manusia mengabdi kepada Allah dan menghargai dirinya dengan baik dan tepat melalui karakter mulia untuk menghargai pemberian Allah tersebut. Allah menciptakan manusia dengan status mulia tentulah dengan suatu tujuan. Begitu berharganya manusia bagi Allah sehingga manusia itu menjadi tujuan khusus perhatian dan perkenan Allah. Kedudukan terhormat jangan pernah dijadikan alasan untuk memuji dan meninggikan diri, tetapi jadikanlah menjadi alasan bersyukur dan memuliakan Allah sang Pencipta.
Allah menciptakan manusia secara berbeda dari ciptaan lain karena manusia diciptakan sebagai roh yang mempunyai tubuh, bukan tubuh yang mempunyai roh. Tujuan-Nya adalah agar Dia dapat membangun hubungan atau bersekutu dengan manusia ciptaan-Nya dan menyatakan kemuliaannya di bumi ini. Pemazmur menyatakan kemuliaannya melalui mazmurnya adalah merupakan ajakan praktis kepada semua umat-Nya untuk bermazmur memuliakan Allah. Allah tak memerintahkan ciptaan-Nya yang mulia itu membalas pemberiannya dengan perbuatan yang tidak bisa dilakukan. Allah memberi roh kepada manusia untuk memperlengkapi manusia mampu dan mempunyai potensi untuk bersekutu dengan Allah dan gemar memuji dan memuliakan Allah. (MT)