Jumat 03 February 2023
CURHAT KEPADA ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 3-4
“Ya Tuhan, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang yang berkata tentang aku: Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah.”Sela Tetapi Engkau, Tuhan, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela” (Mazmur 3:2-5)
Mazmur bukan saja sebagai ungkapan kemenangan dan kebahagiaan tetapi kadang-kadang menjadi suatu ratapan untuk mencurahkan isi hati dan kesedihan kepada Allah. Hampir sepertiga Mazmur terkategorikan sebagai ungkapan kesedihan di hadapan Allah. Dalam mengungkapkan kesedihan kepada Allah hendaklah diungkapkan dan dicurahkan melalui ratapan pujian kepada Allah. Jumlah Mazmur ratapan menunjukkan bahwa sesungguhnya Allah menginginkan umat-Nya jangan diam saja dalam menghadapi kesulitan tetapi hendaklah berseru kepada-Nya. Diam kepada manusia terkadang perlu, karena tidak semua manusia dapat dijadikan tempat mencurahkan hati. Tetapi Allah bukan hanya tempat mencurahkan hati tetapi juga tempat beroleh kekuatan dan memperoleh pertolongan.
Pasal 1-41 dalam pembagian Mazmur disebut kitab 1 dan Daud adalah pemazmur utamanya. Pasal 3-4 ini adalah merupakan Mazmur Daud. Hal itu sangat jelas saat pemazmur menyatakan “Lawanku banyak yang menyerang Aku”. Kemudian dia juga menyatakan “Engkau perisaiku, Engkau kemuliaanku”. Seumur hidup Daud selalu mendapat perlawanan dari banyak pihak. Dan paling menyakitkan bagi Daud adalah saat perlawanan itu datang dari orang yang dihormati (raja Saul) dan dari orang-orang yang dikasihi (anak-anaknya).
Pada dasarnya Daud adalah seorang yang suka damai tetapi keadaan yang membuat dia memasuki peperangan. Daud adalah seorang yang berjuang untuk melakukan kehendak Allah, tetapi hal itu sering mempersulit dirinya karena mendapat perlawanan dari berbagai pihak. Faktanya Daud adalah pemazmur terproduktif karena dalam suka duka dia terus bermazmur.
Semua orang percaya yang hidup sesuai dengan kehendak Allah sangat sering juga menghadapi kesusahan, karena mengalami pertentangan dari dunia. Dan berseru kepada Allah adalah cara terbaik untuk memperoleh kemenangan. Dalam kondisi sedang menghadapi kesulitan pemazmur membaringkan tubuh dengan nyaman karena dia selalu gemar bermazmur. Pada malam hari setelah melewati masa-masa sulit pemazmur berdoa, berseru sehingga memperoleh jawaban dari Allah. Jawaban Allah tidak perlu diartikan mendengar suara Allah karena bisa saja jawaban Allah itu berupa ketenangan jiwa karena perlindungan Allah. Jadi kita para milik Allah dapat bermazmur dan berseru kepada-Nya karena Dialah pemelihara dan pelindung sejati. (MT)