Senin 30 Januari 2023
HIDUP SEMAKIN BAIK
Bacaan Sabda : Ayub 40-41
“Maka dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub: Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku. Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku,mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?” (Ayub 40:1-3)
Melalui jawaban Ayub terkesan sudah pasrah dan berserah untuk menerima kenyataan penderitaannya. Allah pun menantang Ayub sekali lagi agar Ayub betul-betul mengetahui ada hal berguna baginya melalui penderitaannya itu. Allah terus berusaha mengatasi perlawanan yang masih ada dalam hati Ayub. Allah terus menuntun Ayub kepada kesadaran penuh akan adanya kasih Allah dalam penderitaannya, bukanlah hukuman Allah. Kegigihan Allah menyadarkan Ayub adalah bentuk kasih-Nya yang sempurna yang menghendaki agar Ayub tidak pernah berhenti membangun integritasnya.
Pendirian Ayub bahwa dirinya tidak bersalah dan Allah menghukumnya secara tidak adil adalah merupakan pendirian yang harus dibuang jauh-jauh olehnya. Untuk itu Allah menantang Ayub dengan melemparkan pertanyaan “Apakah engkau mempersalahkan Aku untuk membenarkan dirimu?” Pertanyaan ini cukup telak memukul egonya Ayub. Betul juga Ayub di mata Tuhan adalah seorang yang hidup saleh tetapi Allah tetap menghendaki Ayub semakin saleh. Kalau Ayub merasa sudah hidup saleh sangat berdampak buruk baginya karena berpotensi membuatnya berhenti membangun integritasnya. Allah memakai ilustrasi agar Ayub menempatkan diri sebagai manusia bagian dari ciptaan Allah. Allah menampilkan ciptaan-ciptaan Allah yang kuat yang pasti tidak ada dalam penguasaan Ayub. Kemudian Allah menyatakan bila Ayub tidak dapat menguasai binatang ciptaan Tuhan maka Ayub tidak berhak mempersoalkan dan membantah Allah yang menciptakan makhluk itu. Jadi Ayub harus tunduk mutlak kepada Allah dan harus mempercayai Allah secara utuh walaupun berada dalam kondisi menderita dan menghadapi berbagai peristiwa yang menyulitkan hidupnya.
Secara panjang lebar Allah memberi betapa indah dan kuatnya hidup takut akan Tuhan. Tetapi Allah juga menjelaskan ada banyak umat yang takut akan Tuhan secara salah karena justru menjauh dari Tuhan. Berbeda dengan Ayub yang mewujudkan takut kepada Tuhan dengan hidup dekat dengan Tuhan. Ayub adalah teladan untuk hidup saleh dan takut akan Tuhan tetapi Allah menghendaki Ayub jangan berhenti membangun hubungan dengan Allah sehingga bencana yang didatangkan iblis diizinkan Allah untuk menguji Ayub. Ayub berhasil dalam ujian itu karena ujian itu telah membuatnya semakin mendekat kepada Allah.
Jadi jelas bahwa Allah mengizinkan penderitaan menerpa orang baik. Karena penderitaan orang baik seperti Ayub berhasil membuat dirinya semakin baik. (MT)