Senin 16 Januari 2023
MANFAATKAN PENDERITAAN
Bacaan Sabda : Ayub 13:1-28
“Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya. Itulah yang menyelamatkan aku; tetapi orang fasik tidak akan menghadap kepada-Nya”. Ayub 13:15-16
Suatu tanggapan mengejutkan dari Ayub yang bila dipelajari secara tergesa-gesa ada pesan bahwa penderitaan telah membuat Ayub berubah setia dan memberontak kepada Allah. Ayub berkata “Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku”. Dalam hal ini Ayub seakan-akan menuduh Allah melakukan tindakan semena-mena membunuhnya tanpa alasan yang jelas sehingga Ayub betul-betul hidup tanpa pengharapan. Ternyata dalam kalimat berikutnya Ayub melanjutkan “Itulah yang menyelamatkan jiwaku”.
Dalam pernyataannya Ayub menyatakan bahwa penderitaan itu telah membunuh egonya dan berhenti mengandalkan semua potensi yang ada pada dirinya dan dia mulai mengandalkan dan selalu berharap kepada Tuhan. Jadi sesungguhnya dia membuat suatu komitmen sekalipun Tuhan membunuhku, aku harus tetap berharap kepada-Nya. Sesungguhnya ini adalah suatu pernyataan yang sangat mengagumkan mengenai iman kepada Allah kasih dan kebaikan-Nya. Jadi sangat jelas adanya perubahan karakter Ayub setelah penderitaan menerpa dirinya bukan dari seorang berkarakter buruk menjadi seorang yang berkarakter baik, melainkan dari seorang yang berkarakter baik menjadi semakin baik. Dari seorang yang hidup saleh menjadi hidup semakin saleh. Ayub semakin percaya bahwa akhir dari segala penderitaannya tidak akan mengecewakannya.
Rasul Paulus berulang-ulang membuat pernyataan bahwa kasih Allah pada umat-Nya bukan berarti menjadikan umat-Nya hidup nyaman tanpa masalah. Kadang-kadang Allah mengganggu kenyamanan umat-Nya agar tidak terus-menerus hidup di zona nyamannya. Rasul Paulus menjelaskan pada Roma pasal 8 secara panjang lebar. Sesungguhnya Tuhan sengaja mengambil berbagai kenyamanan yang dimiliki umat-Nya, adakalanya Allah mengizinkan berbagai penyakit menyerang umat-Nya dan tidak jarang kenyamanan hidup tiba-tiba saja diterpa kesulitan-kesulitan hidup. Tetapi sesungguhnya apapun yang terjadi tetaplah percaya dan berserah kepada Allah sebagai Allah yang baik dan benar dan selalu hadir menyertai umat-Nya untuk memberi dukungan dan pertolongan pada waktunya.
Ayub diizinkan Allah diterpa oleh berbagai penderitaan pastilah mempunyai tujuan yang pasti mendatangkan kebaikan bagi Ayub (Roma 8:28). Ada dua kemungkinan Allah mengizinkan Ayub diterpa oleh bencana yang didatangkan oleh iblis atas izin Allah yaitu supaya Ayub tidak terus-menerus menikmati hidup di zona aman dan menjadikan Ayub tidak hanya hidup baik, tetapi hidup semakin baik dan hidup semakin saleh. (MT)