Sabtu 07 Januari 2023
KESELAMATAN ORANG YAHUDI
Bacaan Sabda : Ester 7 – 8
Kemudian Ester berkata lagi kepada raja sambil sujud pada kakinya dan menangis memohon karunianya, supaya dibatalkannya maksud jahat Haman, orang Agag itu, serta rancangan yang sudah dibuatnya terhadap orang Yahudi. Maka raja mengulurkan tongkat emas kepada Ester, lalu bangkitlah Ester dan berdiri di hadapan raja (Ester 8:3-4)
Haman betul-betul menyediakan tiang gantungan untuk menggantung dirinya sendiri. Ingin memusnahkan satu bangsa akhirnya yang mati sia-sia di tiang gantungan adalah dirinya seorang. Hal ini penting untuk mengajak setiap orang percaya agar jangan pernah merencanakan yang buruk terhadap orang lain, karena rencana buruk terhadap orang lain sering justru tergenapi terhadap diri sendiri. Jadi alangkah baiknya bila merencanakan yang baik terhadap orang lain.
Walaupun Haman sudah mati akibat dari campur tangan Allah, namun keputusan-keputusannya untuk memusnahkan umat Allah tidaklah otomatis batal. Keputusan raja untuk memusnahkan Yahudi atas rekayasa Haman tetap berlaku. Bahkan raja sendiri tidak akan mengubah keputusannya karena hal itu akan merusak wibawanya. Namun Ester tetap memohon agar raja melakukan sesuatu. Sebagai tanggapan raja atas permohonan Ester, raja yang mengeluarkan keputusan kedua tanpa menggagalkan keputusan pertama. Keputusan kedua adalah memberikan hak kepada orang Yahudi untuk membela diri dan mengadakan perlawanan pada hari yang ditetapkan pada hari pemusnahan orang Yahudi. Dalam hal ini jelas bahwa Allah menyelamatkan umat-Nya, tetapi melibatkan keikutsertaan umat-Nya berbuat sesuatu untuk menyelamatkan diri.
Satu hal pasti adalah Allah pasti menyertai umat-Nya. Umat yang setia beriman dan berharap kepada Tuhan tak akan pernah dibiarkan berjuang sendiri. Dia selalu menyatakan diri dan bertindak menyertai umat-Nya. Ketika undang-undang raja yang kedua diwartakan maka ada 2 hal yang terjadi (Ester 8:17):
- Sukacita dan kegirangan pada orang Yahudi. Orang Yahudi diizinkan raja membela diri dan melawan siapa saja yang menyerang mereka. Itu sudah cukup buat mereka. Artinya mereka aktif tidak pasif. Orang Yahudi berani dan cukup mampu mengadakan perlawanan. Mereka juga mengetahui bahwa tidak semua orang Persia menyerang mereka.
- Allah menyebabkan terjadinya ketakutan di antara orang Persia. Mereka justru takut kepada orang Yahudi, tindakan Allah ini menjadikan orang Yahudi menjadi jauh lebih terkemuka dari penduduk Persia. Komplotan yang sudah sempat dibentuk Haman tak seorang pun berani menyerang orang Yahudi.
Hari yang sudah ditetapkan berdasarkan pur (undi) itu menjadi hari keselamatan bagi orang Yahudi. Itulah sebabnya orang Yahudi merayakan hari raya purim. Sebagai peringatan atas tindakan Allah menyelamatkan orang Yahudi dari pemusnahan. (MT)