Jumat 06 Januari 2023
DAMPAK IMAN
Bacaan Sabda : Ester 5-6
“Dan Haman menceritakan kepada Zeresh, isterinya, dan kepada semua sahabatnya apa yang dialaminya. Maka kata para orang arif bijaksana dan Zeresh, isterinya, kepadanya: ”Jikalau Mordekhai, yang di depannya engkau sudah mulai jatuh, adalah keturunan Yahudi, maka engkau tidak akan sanggup melawan dia, malahan engkau akan jatuh benar-benar di depannya.” (Ester 6:13)
Ester memberanikan diri menghadap raja Ahasyweros setelah dia dan umat Yahudi berdoa dan berpuasa selama 3 hari. Ester sudah siap mati sebagai konsekuensi keberaniannya menghadap raja tanpa diundang. Ternyata doa itu sangat berdampak kepada sikap raja. Ester disambut dan menerima usulannya, agar raja menghargai seseorang yang berjasa atas keselamatan raja. Seseorang itu adalah Mordekhai. Haman yang berusaha menggantung Mordekhai justru ditugaskan raja mengarak Mordekhai ke sekeliling kota agar mendapat penghormatan dari penduduk. Haman sudah memiliki segala-galanya tetapi dia belum puas sebelum Mordekhai yang tak mau sujud menyembahnya belum mati. Sedangkan Mordekhai yang baru mendapat penghormatan kembali lagi kepada kehidupan kesehariannya. Mordekhai mempunyai kepribadian yang sederhana tetapi sangat kuat berpegang teguh kepada imannya. Mordekhai mengetahui bahwa kebesaran tidak dijumpai dalam kekayaan, kuasa atau kedudukan melainkan ada dalam komitmen hidup dalam kebenaran dan kesetiaan kepada Allah. Kebesaran diperoleh dalam usaha yang sungguh-sungguh mencapai tujuan. Tujuan Allah dalam dan melalui hidup benar di bumi ini dan kini.
Haman menjelaskan pengalaman buruknya kepada istrinya dan sahabat-sahabatnya. Haman semakin kehilangan kesejahteraannya setelah mendengar tanggapan istri dan sahabat-sahabatnya. Bila Mordekhai adalah orang Yahudi engkau tak akan sanggup melawan dia kata sahabat-sahabatnya. Tentu saja pernyataan sahabat-sahabat Haman itu menjadi pukulan telak kepada Haman. Haman sudah terlanjur berusaha menmunahkan orang Yahudi bahkan telah menyediakan tiang gantungan untuk Mordekhai. Sesungguhnya para orang bijaksana di Persia telah mengetahui kesungguhan orang Yahudi.
Keunggulan bukan karena keyahudian melainkan pada iman:
- Iman kepada Allah lah yang membuat mereka berdoa dan berpuasa selama 3 hari dan 3 malam.
- Imanlah yang membuat Ester berani menghadap Raja Ahasyweros tanpa diundang.
- Imanlah yang menciptakan suasana hidup kerohanian Yahudi semakin kuat saat ancaman pemunahan Haman mulai melanda Yahudi di negeri pembuangan.
Jadi sangatlah tepat bahwa dunia akan selalu menentang kehidupan umat beriman di bumi ini. Tetapi setia, beriman dan tekun berdoa akan mengubah hambatan dan ancaman penguasa dunia justru mendatangkan kebaikan karena Allah akan membuktikan penyertaan-Nya. (MT)