Selasa 03 Januari 2023
PEMBAHARUAN UTAMA NEHEMIA
Bacaan Sabda : Nehemia 13:1-31
“Kutahirkan mereka dari segala sesuatu yang asing dan kutetapkan tugas-tugas untuk para imam dan orang-orang Lewi, masing-masing dalam bidang pekerjaannya, pula kutetapkan suatu cara untuk menyediakan kayu api pada waktu-waktu tertentu dan untuk hasil-hasil yang pertama. Ya Allahku, ingatlah kepadaku, demi kesejahteraanku!” (Nehemia 13:30-31)
Semenjak tiba di Yerusalem, Nehemia melakukan berbagai karya yang fenomenal dan terfenomenal adalah pembangunan tembok Yerusalem. Nehemia adalah pejabat politis yang diangkat raja Artahsasta menjadi gubernur di Yerusalem yang merupakan bagian dari penguasaan raja Artahsasta. Tetapi Nehemia bukanlah politisi yang tak peduli kehidupan iman umat, justru hal itu adalah merupakan pusat perhatian utamanya. Karena Nehemia menjadikan kehidupan iman umat menjadi prioritas, maka dalam pemerintahan sekuler pun menjadi tertata dengan baik. Para raja negara tetangga memfitnahnya dengan mengirimkan laporan dan tuduhan palsu mengenai Nehemia kepada raja Artahsasta, namun tuduhan tersebut tak menggoyahkan kepercayaan raja Artahsasta kepada Nehemia. Raja sangat mengenal Nehemia sebagai seorang gubernur yang berintegritas.
Pilihan Nehemia sangat tepat menjadikan kehidupan iman umat menjadi prioritas. Bila rakyat takut kepada Allah sudah pasti berkarakter yang baik dan menjadi warga yang bertanggung jawab. Berbagai tanggung jawab sebagai umat pilihan Allah diajarkan Nehemia dengan baik. Para imam dimotivasi untuk setia melayani pada bidang mereka masing-masing. Tanggung jawab umat mempersembahkan persepuluhan diperbaharui walaupun rakyat tidak boleh lalai memberi pajak kepada pemerintah.
Kehidupan iman seperti kekudusan hidup terus harus dipertahankan walaupun tetap harus menjadi warga negara yang baik dan taat kepada pemerintah. Semua bidang kehidupan umat dalam kepemimpinan Nehemia mengalami pembaharuan. Pembaharuan utama yang dilakukan oleh Nehemia adalah pembaharuan karakter umat. Dalam hal ini Nehemia betul-betul memahami umat. Karena Nehemia adalah hamba Allah yang sungguh-sungguh, dia tegas dan marah terhadap perilaku buruk umat. Boleh disebut kemarahan Nehemia adalah langkah yang drastis untuk memperbaiki perilaku umat. Kelembutan dan kehalusan sikap tidak selalu terpakai dalam kepemimpinan karena sering menjadi sikap terbuka dan kompromi terhadap perilaku buruk umat.
Pembaharuan terakhir yang dilakukan Nehemia adalah merupakan ketegasannya menegur perilaku buruk umat. Kemarahan yang benar adalah merupakan semangat untuk memotivasi agar terus berjuang menjaga kekudusan hidup karena bagi umat beriman sejati kekudusan hidup adalah perintah yang harus ditaati.(MT)