Senin 02 Januari 2023
PENTAHBISAN TEMBOK YERUSALEM
Bacaan Sabda : Nehemia 12:1-47
“Pada pentahbisan tembok Yerusalem orang-orang Lewi dipanggil dari segala tempat mereka dan dibawa ke Yerusalem untuk mengadakan pentahbisan yang meriah dengan ucapan syukur dan kidung, dengan ceracap, gambus dan kecapi. Pada hari itu mereka mempersembahkan korban yang besar. Mereka bersukaria karena Allah memberi mereka kesukaan yang besar. Juga segala perempuan dan anak-anak bersukaria, sehingga kesukaan Yerusalem terdengar sampai jauh. (Nehemia 12:27,43)
Pentahbisan suatu proyek yang sudah selesai dibangun bukanlah suatu hal yang baru tetapi sudah merupakan ritual agama yang dilaksanakan oleh umat Perjanjian Lama. Proyek pembangunan bait Allah telah ditahbiskan beberapa kali selesai dibangun, selesai direnovasi dan selesai dibangun kembali. Pentahbisan biasanya bukanlah sekedar ritual agama tetapi ada beberapa hal yang paling prinsip setiap pelaksanaan pentahbisan.
Untuk mengetahui ada baiknya belajar dari pentahbisan tembok Yerusalem yang sudah selesai dibangun pada masa kepemimpinan Nehemia yang diangkat Artahsastra raja Persia menjadi gubernur di Yerusalem:
- Pentahbisan adalah merupakan wujud pernyataan rasa syukur kepada Allah. Pernyataan syukur yang bukan saja melalui indahnya rasa dan manisnya kata. Pernyataan syukur adalah merupakan pernyataan dan pengakuan bersama “Tanpa Tuhan kami tak dapat berbuat apa-apa, tetapi bersama Tuhan kami dimampukan berkarya dan melakukan perkara-perkara besar”. Jadi alamat dan tujuan syukur adalah Allah sebagai sumber kekuatan dan jaminan keberhasilan. Setiap pentahbisan tidak boleh meninggikan seseorang, hanyalah Tuhan. Nehemia sebagai gubernur dan kepala proyek pembangunan tembok Yerusalem mengakui dan menyatakan “Semua karena kuasa dan kemurahan Tuhan”. Nehemia mengarahkan hati dan pikiran umat tertuju kepada Tuhan.
- Menaikkan Kidung Pujian bagi kemuliaan Tuhan. Kidung pujian yang dilantunkan secara indah dan padu, oleh paduan suara dengan dukungan alat musik atau instrumental yang dimainkan para pemusik dengan skil yang mumpuni dan kreatifitas yang tinggi.
- Memberi persembahan korban bagi kemuliaan Tuhan. Dalam hal ini bukanlah persembahan dan korbannya yang utama melainkan kesungguhan hati yang tulus mempersembahkan hidup kepada Tuhan.
- Sukacita yang diterima sebagai pemberian Tuhan. Sukacita yang diwujudkan melalui persembahan dan penyembahan yang biasa disebut sebagai “Sukacita Yerusalem”. Sukacita Yerusalem telah dikenal secara luas hingga tempat yang jauh. Sukacita yang hanya dihubungkan dengan pola hidup Yerusalem yaitu penyembahan sejati yang dikhususkan hanya bagi Allah. Penyembahan kepada Allah yang disertai dengan Mazmur pengagungan kepada Allah. (MT)