Minggu 01 Januari 2023
SELAMAT TAHUN BARU
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18-19)
Ada 2 macam pandangan tentang sejarah :
- Pandangan sejarah sebagai siklus atau lingkaran yang terus berputar-putar. Jadi sejarah dipandang sebagai peristiwa-peristiwa yang berulang-ulang dan terus berputar-putar tanpa awal dan akhir. Jadi waktu dipandang terisi dengan peristiwa-peristiwa pengulangan. Sehingga terkesan tak ada awal dan akhir, juga tak ada tujuan. Sejarah dipandang sebagai peristiwa-peristiwa yang mengisi waktu yang tak berujung pangkal. Sejarah dipandang sebagai peristiwa pengisi waktu yang tidak habis-habisnya, berarti tidak ada yang baru dan tidak ada pula yang lama. Segala sesuatu muncul akan lenyap, tetapi akan muncul kembali untuk kemudian lenyap lagi dan muncul kembali.
- Kedua adalah pandangan sejarah bersifat linear atau sebagai garis lurus. Sejarah dipandang sebagai rentetan peristiwa yang mengisi waktu dan setiap peristiwa berkaitan satu sama lain serta mempunyai suatu arah dan tujuan yang jelas. Dengan demikian sejarah menjadi sarat makna. Sejarah seperti garis lurus yang ada titik awal dan terus memanjang dan berjalan menuju masa depan yang jelas sebagai titik akhir.
Pandangan Kedua inilah yang dikembangkan oleh Alkitab Perjanjian Lama oleh umat Israel dan Alkitab Perjanjian Baru oleh umat Perjanjian Baru atau gereja Tuhan. Pandangan Alkitab ini mengarahkan umat Tuhan terbiasa berpikir dan berorientasi serta berpengharapan yang mengarah secara pasti ke masa depan. Pengharapan Alkitab Perjanjian Lama adalah kedatangan Yesus ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang merupakan “Tahun rahmat Tuhan telah datang”. Pengharapan rahmat Tuhan telah datang bukanlah pengharapan akan sesuatu yang belum ada tetapi pada karya Allah yang ada. Awal perencanaan atau janji Allah yang kemudian karya Allah berproses hingga menuju titik akhir atau penggenapan janji Allah.
Ketika umat mengatakan selamat tahun baru pada awal tahun berarti adalah pernyataan iman dan doa selamat menjalani tahun rahmat Tuhan. Dalam awal tahun perlu juga mengisi tahun dengan sikap berjaga-jaga (Matius 24). Hal itu bukan berarti menunggu atau meramalkan masa depan melainkan berkarya bersama Yesus menyatakan tahun rahmat Tuhan sebagai kesempatan emas bagi sebanyak-banyaknya manusia berdosa memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus. Kita berada pada garis lurus yang diberi kesempatan menjadi kawan pekerja Allah (1 Korintus 3:9). Selama tahun baru 1 Januari 2023. (MT)