Minggu 31 Juli 2022
DAUD BERPOLIGAMI
Bacaan Sabda : 1 Samuel 25:1-43
“Para hamba Daud datang kepada Abigail di Karmel dan berkata kepadanya, demikian: “Daud menyuruh kami kepadamu untuk mengambil engkau menjadi isterinya. Lalu bangkitlah perempuan itu berdiri, sujudlah ia menyembah dengan mukanya ke tanah sambil berkata: “Sesungguhnya, hambamu ini ingin menjadi budak yang membasuh kaki para hamba tuanku itu.” (1 Samuel 25:40-41)
Setelah kematian Samuel, Saul dan Daud mungkin saja kehilangan pegangan dalam melangkah ke depan. Ke-dua tokoh ini masih sangat membutuhkan tuntunan dari imam yang diperintahkan Allah mengurapi Saul dan Daud. Tetapi buat sementara Saul mengendorkan kebenciannya kepada Daud dan mengurungkan niatnya membunuh Daud. Tetapi Daud belum sepenuhnya percaya, sehingga masih tetap berada di tempat pelarian.
Di Karmel Daud bersama rombongan memberi dampak yang baik utuk usaha Nabal. Usaha Nabal maju karena kehadiran Daud menjamin keamanan yang sebelumnya sangat tidak aman. Pada saat Nabal mengadakan pengguntingan bulu domba, Daud menyuruh suruhannya untuk memberi bantuan kepada mereka. Nabal menolak dengan kasar, sehingga Daud berencana menghukum Nabal. Untungnya Abigail istri Nabal yang cantik dan bijaksana berhasil mencegahnya. Daud tidak menghukum Nabal tetapi Nabal terhukum akibat ulahnya sendiri.
Pesta pora yang memabukkan telah menghentikan denyut jantungnya sehingga mati seketika. Daud bersyukur kepada Allah dan Abigail karena berhasil mencegah Daud berbuat dosa dengan membunuh Nabal akibat kemarahannya. Keadaan aman sementara telah membuat Daud tenteram walaupun masih berada di Karmel tempat pelariannya.
Entah pikiran apa yang merasuki Daud sehingga ingin memperistri Abigail. Mungkin saja Daud dan rombongan membutuhkan kekayaan Abigail untuk melanjutkan kehidupan mereka di tempat pelarian. Tetapi apapun alasannya Daud salah karena berpoligami. Betul, saat itu hal berpoligami sangat biasa dilakukan tokoh ternama dan tidak dianggap oleh publik, apapun alasannya berpoligami adalah pelanggaran terhadap firman Tuhan. Akibat buruknya tidak langsung terjadi tetapi akan terjadi jauh ke depan.
Daud sudah mempunyai 2 orang istri sebelumnya yaitu Milka dan Ahinoam. Kemudian ditambah seorang lagi yaitu Abigail. Mungkin saja Saul semakin membenci Daud karena berpoligami bahkan dilakukan lagi saat Daud berada di pelarian. Dari sikap Daud ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua orang percaya. Semua laki-laki harus belajar menguasai pikiran dan juga menguasai nafsu seksualnya. Karena berpoligami selalu mendatangkan penderitaan jauh ke depan. Daud adalah orang yang takut kepada Tuhan, tetapi berulangkali jatuh kepada dosa yang berhubungan dengan nafsu seksualnya yang membuatnya menderita. (MT)