Rabu 27 Juli 2022
DAUD DI NOB DAN GAT
Bacaan Sabda : 1 Samuel 21:1-15
“Lalu berkatalah Akhis kepada para pegawainya: Tidakkah kamu lihat, bahwa orang itu gila? Mengapa kamu membawa dia kepadaku? Kekurangan orang gilakah aku, maka kamu bawa orang ini kepadaku supaya ia menunjukkan gilanya dekat aku? Patutkah orang yang demikian masuk ke rumahku?” (1 Samuel 21:14-15)
Tidak ada lagi cara lain bagi Daud selain harus melarikan diri menjauh dari Saul. Daud tidak seorang diri, dia disertai rombongan yang bersimpati kepada Daud. Rombongan adalah orang-orang yang bertujuan melindungi Daud, walaupun sesungguhnya mereka menjadi beban juga bagi Daud. Saat mereka tiba di Nob, mereka bertemu dan disambut imam Ahimelekh. Imam Ahimelekh sangat menghargai Daud, namun Daud sangat merahasiakan kehadirannya sebagai pelarian yang dikejar-kejar oleh raja Saul. Dia mengaku sedang melakukan tugas sebagai pemimpin prajurit Saul. Ternyata di situ ada pegawai Saul, sehingga Daud betul-betul harus merahasiakan pelariannya sebagai seorang buronan raja Saul mertuanya. Daud menyadari bahwa dia membutuhkan senjata, sehingga dia meminta dari Ahimelekh dengan alasan dia ketinggalan senjata karena dia buru-buru. Dan diapun diberikan pedang Goliat yang dibunuhnya yang selama ini disimpan Ahimelekh dengan rapi. Tentu saja pedang itu sangat besar tetapi Daud membawanya.
Daud pun melanjutkan pelariannya ke Gat. Di kota Gat Daud Bertemu dengan raja Akhis sebagai sekutu orang Filistin. Ternyata pegawai-pegawai Akhis mengenal Daud sebagai seorang pahlawan Israel yang membunuh Goliat. Daud yang mengetahui gelagat para pegawai Akhis yang mau melaporkannya menjadi sangat takut. Untung dia mempunyai pemahaman tentang budaya orang Gat yang menganggap orang gila haram dan harus disingkirkan. Tiba-tiba Daud pura-pura gila dengan tingkah persis seperti orang gila. Raja Akhis pun memerintahkan agar Daud diusir dan dikeluarkan dari kota.
Daud menulis mazmur untuk perlindungan Tuhan kepadanya dalam peristiwa ini yang ditulis dalam Mazmur 34. Bagian dari Mazmurnya dia mengatakan “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu, berbagaialah orang yang berlindung kepadanya takutlah akan Tuhan hai orang-orangnya yang kudus sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia. Singa-singa muda merana kelaparan tetapi irang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik” (Mazmur 34:9-11). Daud tidak menganggap bila dia tak dibunuh Akhis sebagai hasil dari kebijaksanaannya, tetapi menerima fakta keselamatannya sebagai bagian dari kebaikan Tuhan kepada dirinya. Upaya-upaya menyelamatkan diri dari bahaya harus dilakukan, tetapi yang paling utama adalah memohon, mempercayai dan mengakui kebaikan Tuhan nyata melalui perlindungan-Nya. (MT)