Minggu 24 Juli 2022
DAUD MERAIH KEMENANGAN
Bacaan Sabda : 1 Samuel 18
“Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya. Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya, sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul.” (1 Samuel 18:4-5)
Kemenangan Daud atas Goliat memberi kesempatan kepadanya untuk dikenal oleh banyak orang. Daud sebenarnya sudah menjadi penghibur bagi raja Saul. Tetapi rupanya Saul tidak terlalu memperhatikannya. Berbeda pada saat Daud mengalahkan Goliat, Saul secara khusus menyuruh Abner panglima perangnya memanggil Daud untuk bertemu dengan Saul. Saul pun mengangkat Daud mengepalai prajuritnya. Kemudian Yonatan anak Saul pun bersahabat dengan Daud, dengan demikian Daud sudah pasti dekat dengan istana dan keluarga raja. Sikap Saul mengangkat Daud menjadi kepala prajurit di respon rakyat dan para pegawai raja dengan baik. Daud yang sudah diurapi menjadi raja tidak melakukan tindakan yang salah, tetapi dia sudah mulai melihat berbagai peristiwa yang mendekatkannya dengan istana sebagai cara Allah untuk memprosesnya sebagai kepala prajurit. Daud telah melakukan tugasnya dengan baik sehingga dalam pimpinannya Israel meraih kemenangan demi kemenangan.
Pada awalnya raja Saul sangat senang melihat kepahlawanan Daud. Pada saat Daud pulang dari medan perang dengan keberhasilan mengalahkan Filistin disambut para perempuan dan rakyat Israel dengan memberi penghormatan dan membuat pernyataan melalui nyanyian “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa” (ayat 7). Inilah awal kemarahan Saul, membuatnya iri kepada Daud. Kemarahan dan iri hati itu tidak segera diatasi Saul sehingga membuka kesempatan dan hatinya dimasuki dan dikuasai roh jahat. Pada saat Daud memetik kecapinya untuk menghibur Saul, Saul melemparkan tombak kepada Daud sampai 2 kali. Untungnya Daud berhasil menghindar dari bahaya itu. Selanjutnya Saul justru semakin takut kepada Daud karena Daud dikuasai Roh Tuhan sedangkan Saul dikuasai roh jahat.
Saul menyaksikan langsung Daud meraih kemenangan demi kemenangan sehingga Saul semakin takut kepada Daud. Daud menerima kemenangan dan keberhasilannya sebagai pemberian Allah, ia pun bersyukur tanpa sedikitpun merasa hebat. Daud tetap bersikap sebagai rakyat biasa membuat rakyat semakin mengasihinya. Berbeda dengan Saul yang walaupun dia takut kepada Daud dia justru semakin membenci juga. Rupanya Saul takut tersaingi padahal Daud tidak terpikir untuk bersaing dengan raja yang dikasihi dan dihormatinya itu. Allah betul-betul memproses Daud agar berbeda dengan Saul. (MT)