Sabtu 23 Juli 2022
PERTARUNGAN IMAN
Bacaan Sabda : 1 Samuel 17:1-58
“Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud: “Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang. Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu”. (1 Samuel 17:44-45)
Pertarungan Daud dan Goliat adalah merupakan suatu pertarungan yang tidak seimbang menurut pendapat umum. Ada juga yang berpendapat sebagai pertarungan kejahatan dengan kebenaran. Kejahatan diwakili Goliat dan kebenaran diwakili Daud yang kemudian diartikan bahwa kejahatan yang besar akan selalu kalah oleh kebenaran walaupun kelihatan lemah dan kecil. Tetapi secara historis bahwa pertarungan ini adalah pertarungan 2 bangsa yaitu bangsa Israel versus bangsa filistin. Bangsa Israel dengan pahlawannya Daud, sedangkan bangsa Filistin dengan pahlawannya Goliat. Dalam pertarungan ini Israel berada dalam tekanan sehingga tak ada seorangpun yang berani menghadapi tantangan Goliat seorang pahlawan tinggi besar yang gagah perkasa yang dilengkapi dengan pakaian dan senjata perang. Pada saat seluruh barisan Israel ketakutan Daud datang bukan untuk berperang melainkan mengantar bekal kakak-kakaknya.
Pada saat Daud tiba di medan tempur dia mendengar tantangan Goliat dengan kata-kata yang merendahkan nama Allah. Daud sangat marah sehingga menerima tantangan itu. Bagi Daud pertarungan ini bukanlah sekedar menjaga kehormatan suatu bangsa melainkan menyatakan wibawa dan kemuliaan Allah.
Jadi bagi Daud pertarungan dengan Goliat adalah pertarungan iman. Daud ingin menyatakan bahwa Allah yang hidup akan menghancurkan berhala yang mati. Itulah sebabnya Daud menyatakan secara tegas “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu”. Saat Goliat percaya diri dengan kemampuannya dan peralatan perangnya, Daud justru percaya kepada Allah yang berperang baginya. Daud percaya kepada Allah tetapi tetap juga menggunakan senjata. Daud beriman tetapi dia tidak naif juga secara gegabah menghadapi Goliat dengan tangan kosong. Daud menggunakan senjata miliknya yang biasa dia pakai mengusir binatang buas yang menyerang domba-domba yang digembalakannya.
Allah memakai sesuatu yang ada pada Daud senjata sederhana tetapi dia mahir menggunakannya. Goliat jatuh terjerambat setelah batu pengumban Daud tepat sasaran. Bukanlah kebetulan kena tetapi Allah memakai apa yang ada pada Daud setelah Daud berdoa dan mengerahkan kemampuannya. Pertarungan tak seimbang ini adalah bagian dari pemrosesan Daud untuk siap menjadi Raja Israel. (MT)