Rabu 20 Juli 2022
KEPAHLAWANAN YONATAN
Bacaan Sabda : 1 Samuel 14:1-52
“Tetapi rakyat berkata kepada Saul: “Masakan Yonatan harus mati, dia yang telah mendapat kemenangan yang besar ini di Israel? Jauhlah yang demikian! Demi TUHAN yang hidup, sehelai rambutpun dari kepalanya takkan jatuh ke bumi! Sebab dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini.” Demikianlah rakyat membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.” (1 Samuel 14:45)
Samuel terkenal dengan berbagai kebaikan, tetapi anak-anaknya cenderung berperilaku buruk tidak seperti ayahnya. Sedangkan Saul cukup dikenal dengan sikap buruknya karena sering melakukan tindakan yang melanggar perintah Allah. Tetapi Yonatan anak Saul justru berperilaku baik yang jauh lebih baik dari ayahnya karena Yonatan takut akan Allah dan selalu berjuang mentaati Allah. Perilaku buruk anak-anak Samuellah salah satu alasan rakyat untuk meminta raja, sebelum Samuel mengangkat anak-anaknya menjadi pemimpin umat Israel. Jadi peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya tidak selalu benar. Hal itu berarti jangan terlalu mudah menghakimi seseorang berdasarkan perilaku anak atau orangtua mereka.
Saul sangat beruntung memperoleh seorang anak segagah dan sebaik Yonatan, tetapi Samuel berbahagia juga menerima anak-anaknya dengan segala kekurangannya. Samuel tidak pernah mengutuki anak-anaknya. Justru Saul lah yang melakukan suatu tindakan yang membuat anaknya Yonatan hampir saja mati kena kutukan ayahnya. Untung saja rakyat Israel mencegah Saul yang hampir saja menjatuhkan kutukan mati kepada anaknya. Tidak salah bila Samuel mengurapi Saul menjadi raja Israel yang pertama. Karena faktanya Saul cukup patriotik melindungi umat Israel dari serangan-serangan orang Filistin.
Patriotisme dan semangat juang Saul menurun juga kepada anaknya Yonatan. Yonatan memimpin barisan untuk menyerang orang Filistin tanpa komando ayahnya sebagai raja umat Israel. Tetapi keputusan Allah sudah tetap, bahwa kuasa tidak akan turun kepada Yonatan karena sudah diserahkan kepada orang lain. Kerajaan monarki Israel tidak sepenuhnya berjalan mulus karena Allah berdaulat untuk mengatur kuasa dalam perjalanan sejarah umat-Nya. Dari raja pertama kerajaan Monarki itu sudah langsung beralih ke dinasty yang lain karena raja pertama sudah langsung melanggar perintah Allah. Anaknya Yonatan cukup tepat menggantikan Saul tetapi keputusan Allah bukan ke Yonatan. Dalam sejarah berikutnya Yonatan mengetahui Daudlah yang menggantikan ayahnya tetapi Yonatan menerima kenyataan itu. Yonatan justru bersahabat dengan Daud, bahkan sedikit pun dia tidak mengendorkan kepahlawanannya. Yonatan adalah seorang pahlawan sejati. (MT)