Senin 18 Juli 2022
PENDOA BAGI UMAT
Bacaan Sabda : 1 Samuel 12:1-25
“Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus. Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu”. (1 Samuel 12:23-24)
Setelah Samuel mengurapi raja Saul menjadi raja Israel yang pertama, dia pun minta diri atau berpamitan dari bangsa Israel. Samuel tidak lagi menjadi pemimpin bangsa pilihan Allah itu, karena raja Saul sudah harus melakukan perannya secara total menjadi pemimpin untuk umat. Dalam acara minta diri itu, Samuel memberi kesempatan kepada umat untuk mengemukakan pendapat mereka mengenai kepemimpinan Samuel. Secara umum umat tidak menemukan kesalahan yang dilakukan Samuel selama dia menjadi hakim atau pemimpin untuk umat pilihan Allah itu. Lebih spesifik lagi Samuel memberi kesempatan kepada umat agar berusaha untuk menemukan apakah selama kepemimpinan Samuel pernah berusaha memperkaya diri. Ternyata umat tak menemukannya.
Samuel adalah seorang pemimpin yang bersih selama dia menjadi seorang pemimpin suatu bangsa yang besar. Samuel adalah seorang pemimpin yang mempunyai kapasitas untuk menjadikan seorang teladan bagi semua pemimpin termasuk pemimpin gereja. Bukan saja dia seorang pemimpin yang bersih tetapi juga seorang pemimpin yang mengetahui waktu tepat untuk mengundurkan diri dari kepemimpinnya.
Samuel bukanlah seorang yang berusaha untuk mempertahankan kedudukannya. Dia bukanlah seorang yang lupa meninggalkan kedudukan karena enak dan empuknya suatu kedudukan atau orang yang setelah duduk maka lupa berdiri. Bila meninjau kapasitas diri untuk memimpin, Samuel jauh lebih berkompeten dari Saul, tetapi saat Samuel pamit, dia membuat suatu pernyataan yang sangat penting bagi semua pemimpin khususnya bagi pemimpin rohani atau pemimpin gereja. Samuel akan tetap berdoa untuk kemajuan, kebaikan dan keberhasilan umat Israel. Samuel secara tegas mengatakan bahwa bila dia tidak berdoa untuk umat maka dia telah melakukan perbuatan dosa. Dia akan terus mendoakan umat dan mengajar umat untuk hidup benar di hadapan Allah.
Walaupun dia sudah meletakkan jabatan sebagai seorang pemimpin umat, dia tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai pendoa dan mengajar umat. Samuel akan tetap ikut berperan untuk menyuarakan kebenaran kepada umat yang tidak terpikirkan oleh Saul sebagai seorang raja yang berfokus pada hal-hal yang bersifat kenegaraan bukan keagamaan. Faktanya Allah masih memakai Samuel untuk menjadi penasehat umat termasuk penasehat raja Saul. (MT)