Sabtu 16 Juli 2022
SAMUEL MENGURAPI SAUL
Bacaan Sabda : 1 Samuel 9-10
“Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: “Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri” (1 Samuel 10:1)
Samuel langsung melakukan perintah Allah untuk mengurapi seorang raja bagi Israel. Pada awalnya Samuel cukup bingung juga memilih salah seorang raja untuk umat Israel. Samuel bukan memilih seorang dari beberapa calon, bukan juga menentukan beberapa calon untuk dipilih Allah. Tetapi Samuel sudah mempunyai keyakinan bahwa bila Allah memerintahkan, Dia juga akan memimpin. Bagi Samuel taat adalah merupakan kunci dan selanjutnya Allah lah yang terlibat langsung memberi pentunjuk. Ketaatan kepada Allah sama dengan melakukan tindakan sesuai dengan firman-Nya adalah hal yang terus menerus dan berkesinambungan berlaku untuk umat-Nya sepanjang zaman. Melakukan berbagai tindakan sesuai dengan firman Allah adalah untuk kesejahteraan umat-Nya.
Perlu semua umat Tuhan sadar dan paham bahwa firman Allah adalah standar kebenaran yang harus ditaati. Walaupun tidak mudah untuk ditaati tetapi akan memberi kemudahan hidup kebahagiaan dan kesejahteraan bagi semua umat yang mentaatinya Samuel hanya bertekad untuk mentaatinya dan ternyata Allah lah yang menuntunnya untuk bertemu dengan Saul anak Kish seorang pemuda tampan bahkan tertampan dan tertinggi dari semua pemuda Israel. Allah bukanlah melihat dari segi ketampanan dan perawakannya. Tetapi sebagai raja pertama untuk umat Israel Allah tentu memilih seorang pemuda yang dapat diterima oleh seluruh umat Israel. Dalam pandangan kasat mata Samuellah yang mengurapi Saul, tetapi Samuel berkata kepada Saul bahwa Allah sendirilah yang mengurapi Saul.
Dalam hal ini Samuel sedang menyatakan bahwa dia hanyalah alat Allah untuk mengurapi. Semua hamba Tuhan sebaiknya meneladani Samuel yang sadar betul bahwa dirinya hanyalah alat yang dipakai Allah untuk menyalurkan berkat-Nya dan pengurapan-Nya. Tetapi sebagai alat di tangan Allah, semua hamba Tuhan harus menyatakan rasa syukur kepada Allah karena dipakai sebagai alat-Nya. Rasa syukur bukan hanya dengan kata tetapi juga dengan laku dan usaha membangun karakter yang berkenan kepada Allah. Samuel bukan hanya mengurapi tetapi menjelaskan berbagai tanggung jawab Saul sebagai raja atas umat Israel. Sebagai seorang raja, Saul adalah pemegang kekuasaan atas kehendak Allah agar tercipta keamanan, kedamaian dan kesejahteraan atas umat Israel sebagai umat pilihan Allah. (MT)