Jumat 15 Juli 2022
RAKYAT TANPA PEMIMPIN
Bacaan Sabda : 1 Samuel 8:1-22
“Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada TUHAN. TUHAN berfirman kepada Samuel: “Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka.” Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: “Pergilah, masing-masing ke kotanya.” (1 Samuel 8:21-22)
Yoel dan Abia adalah anak-anak imam Samuel yang diangkat menjadi hakim menggantikannya. Tindakan Samuel pada masa tuanya ini ditentang oleh umat Israel, karena anak-anak imam Samuel ini tidak meneladani Samuel. Hal ini menjadi salah satu alasan umat Israel meminta seorang raja untuk memimpin mereka. Padahal Israel adalah bangsa teokrasi yang rajanya adalah Tuhan. Rupanya bangsa Israel ingin sama dengan bangsa-bangsa lain yang mempunyai raja seorang manusia yang terlibat langsung dalam peperangan. Padahal bangsa Israel memang dalam peperangan demi peperangan justru karena Allahlah yang berperang untuk mereka.
Umat Israel mempunyai kecenderungan berpikir seperti manusia pada umumnya yang lebih mempercayai hal yang dapat dilihat secara kasat mata. Fakta kehadiran Allah yang berulang-ulang tak membuat umat Israel semakin beriman kepada Allah yang tidak kelihatan. Keinginan untuk mempercayai seorang raja sangat menggusarkan hati Samuel, karena hal itu dianggapnya umat Israel menolak Allah yang sudah sangat nyata selalu menyertai umat-Nya. Samuel pun berseru kepada Allah untuk memohon petunjuk dari Allah sebelum dia mengabulkan keinginan umat Israel untuk mempunyai seorang raja. Ternyata Allah mengabulkan permintaan umat Israel untuk mempunyai seorag raja. Tetapi raja yang memerintah untuk orang Israel haruslah seorang yang dipilih dan ditetapkan Allah. Dan siapapun raja yang dipilih Allah haruslah tetap memerintah sesuai dengan kehendak dan petunjuk Allah.
Kemudian umat harus mentaati segala aturan yang ditetapkan raja termasuk membayar pajak yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan negara. Walaupun Israel menjadi kerajaan, tetap mempunyai nilai-nilai yang unggul dari kerajaan-kerajaan penyembah berhala. Sebagai suatu kerajaan Israel telah mempunyai undang-undang yang jelas. Karena Israel tidak meninggalkan hukum taurat setelah menjadi suatu negara kerajaan. Israel dipilih Allah menjadi berkat untuk seluruh bangsa termasuk menjadi contoh dalam pendirian dan perjalanan suatu bangsa. Samuel yang sempat kecewa oleh pilihan umat Israel meminta seorang raja, menjadi sejahtera setelah memperoleh petunjuk dari Allah.
Allah dan firman-Nya adalah kebenaran mutlak, tetapi tidak memaksakan kehendak-Nya kepada umat-Nya Allah selalu memberi kebebasan kepada umat-Nya untuk menentukan pilihannya. Allah tetap terlibat dalam perjalanan sejarah umat-Nya walaupun sudah melepaskan diri dari pemerintahan teokrasi. (MT)