Sabtu 09 Juli 2022
NAZAR HANA
Bacaan Sabda : 1 Samuel 2:1-11
“Lalu berdoalah Hana, katanya: ”Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti Tuhan, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.” (1 Samuel 2:1-2)
Nyanyian pujian Hana sama dengan nyanyian Maria. Hana merespon pemberian Allah dengan pujian syukur dan hal yang sama dilakukan oleh Maria. Dua(2) orang perempuan istimewa ini adalah teladan yang baik dan benar merespon pemberian dan kasih karunia Tuhan.
Ada 3 hal penting yang mereka lakukan dalam menanggapi kasih karunia Tuhan yang terkategorikan sebagai standar benar merespon kasih dan kebaikan Tuhan:
- Memuji Tuhan sebagai bentuk pengakuan atas kuasa, kedaulatan dan kemutlakan kebenaran janji dan firman Tuhan. Pengakuan yang tulus mengalir deras dari mulut Hana dan Maria. Pengakuan tulus dalam bentuk kalimat-kalimat yang jelas, mereka sangat tegas menyatakan bahwa Allah berkuasa dan berdaulat dan segala janji dan firman-Nya adalah kebenaran yang absolut.
- Menyembah Allah. Hana dan Maria memposisikan diri secara tepat di hadapan Allah. Sebagai ciptaan yang diciptakan Allah segambar dengan-Nya, mereka menyembah atau menundukkan diri setunduk-tunduknya dan merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Allah.
- Bersyukur kepada Allah. Bersyukur atas suatu fakta yang tak terbantahkan yaitu Allah yang layak disembah adalah Allah yang sempurna dalam hal memelihara kehidupan.
Hana dan Maria adalah 2 orang wanita yang menghadapi permasalahan besar. Hana bermasalah dengan kemandulannya yang dianggap sebagai terkutuk dan terus menerus mendapat hinaan dari Penina madunya. Secara kejiwaan Hana berada pada tekanan, tetapai dia mengaku akan pemeliharaan Allahlah yang membuatnya tetap tenang. Untuk pemeliharaan dan penyertaan Allah Hana bersyukur. Maria bermasalah menerima kenyataan bahwa dia mengandung dari Roh Kudus. Dia bersyukur atas karunia Allah yang istimewa kepadanya. Tetapi dalam pandangan umum dia adalah seorang wanita yang hamil di luar nikah. Hal ini membuatnya menarik diri dari pandangan umum. Tetapi pemeliharaan dan pernyataan Allah yang dialaminya membuat Maria tetap bersyukur dan bersukacita di hadapan Allah. Semua orang percaya hendaklah meneladani Hana dan Maria. Mempercayai cara-cara Allah bekerja dalam dan melalui perjalanan hidup yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Teruslah memuji Tuhan, tetaplah menyembah Tuhan dan senantiasalah bersyukur kepada-Nya.(MT)