Jumat 08 Juli 2022
DOA HANA
Bacaan Sabda : 1 Samuel 1:1-28
“Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada Tuhan.” (1 Samuel 1:27-28)
Kelahiran Samuel adalah hal yang sangat istimewa, dan sangat jelas ada campur tangan Allah dalam dan melalui kelahirannya. Diawali kemandulan Hana istri Elkana. Berlanjut dengan istri Elkana yang selalu saja menyakiti hati Hana. Elkana yang berpoligami menjadi susah karena istrinya Penina yang melahirkan anak-anak bagi Elkana selalu saja menghina dan menyakiti hati Hana yang sudah dinyatakan mandul. Kemandulan Hana dipakai Allah dengan cara mempersiapkan Hana melahirkan Samuel. Doa Hana yang dikomentari imam Eli di rumah Tuhan termasuk cara Allah untuk mempersiapkan imam Eli bersedia menerima dan mengasuh Samuel. Melalui kisah ini dapat kita ketahui bahwa kadang-kadang Allah menginginkan umat-Nya mengalami kekecewaan agar melaluinya campur tangan Tuhan menjadi nyata. Hana membawa kekecewaannya dan situasi hatinya kepada Allah dalam penyembahan dan permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah. Permohonan yang disertai nazar kepada Allah menunjukkan pengabdiannya yang iklas kepada Allah. Nazarnya adalah mempersembahkan anaknya kepada Allah.
Allah mengabulkan doanya, dan Allah menunggu apakah Hana setia kepada nazarnya. Hana memberi teladan yang baik kepada orangtua dalam gerejanya. Bersedia menyerahkan putra-putri yang sangat dikasihinya untuk pekerjaan Tuhan. Semua orangtua yang mendukung dan memberikan dorongan kepada anak-anaknya terlibat dalam pelayanan gereja, serta setia terus mendoakan akan sangat berkenan kepada Allah. Hana adalah seorang ibu yang sebagian besar hidupnya mengalami penghinaan dari Penina dan pandangan buruk publik atas kemandulannya tetap setia kepada Allah. Sebab itu Hana dapat diangkat menjadi tokoh teladan sebagai seorang ibu yang soleha. Hana menerima kehadiran anaknya sebagai karunia terindah dalam hidupnya. Tetapi Hana tidak menahannya melainkan menggenapi nazarnya dengan baik. Penyerahan Samuel kepada Allah dalam pengasuhan imam Eli berjalan dengan baik. Hana menyerahkan dengan hati yang tulus walaupun berat, tetapi ketaatan kepada Allah jauh lebih penting dari perasaannya. Samuel yang baru disapih tentu saja tak dapat membantah. Masalah yang cukup berat tentulah pada imam Eli yan harus membesarkan seorang anak yang baru disapih. Pada zaman itu anak disapih bisa sampai berusia 3 tahun, tetapi tetap saja memberatkan. Tetapi imam Eli sudah dipersiapkan Allah sejak menyaksikan Hana berdoa. (MT)