Rabu 06 Juli 2022
BOAS MENEBUS RUT
Bacaan Sabda : Rut 3:1-18
“Lalu katanya: Diberkatilah kiranya engkau oleh Tuhan, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya. Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik” (Rut 3:10-11)
Rut mentaati nasehat mertuanya, karena dia adalah seorang menantu yang takut kepada Allah, jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan standar moral dan kebiasaan yang benar dia peroleh dari mertuanya. Kehadirannya dipengirikan Boas dan tidur di kaki Boas adalah suatu sikap permohonan untuk dinikahi Boas. Hal itu adalah kebiasaan sopan dan terhormat dan tidak ada maksud ke arah seks yang tidak pantas. Boas tetap berada di tempat pengirikan untuk menjaga hasil panennya pada malam hari.
Boas dan Rut adalah umat yang taat kepada Allah sebab itu mereka tidak melakukan kesalahan bahkan berusaha menjaga kecurigaan orang agar tidak terjadi fitnah. Ternyata kehadiran Rut direspon Boas dengan sangat baik. Dari jawaban Boas dapat diketahui bahwa Boas pun sudah jatuh cinta kepada Rut terbukti dari kata-katanya yang memuji kebaikan hati Rut. Hanya saja Boas mengetahui bukanlah dirinya yang paling berkewajiban untuk menebus Rut karena masih ada keluarga yang lebih dekat. Sangat jelas bahwa Boas tidak mau berbuat kesalahan karena bagi Boas membangun rumah tangga itu sangat penting, jadi harus dijauhkan dari tindakan-tindakan yang melanggar aturan yang berlaku. Boas segera menghubungi keluarga terdekat Elimelek, ternyata tidak mau menebus Rut dan segala warisan yang merupakan milik mertua dan suaminya. Akhirnya Boas menebus sekaligus memperistri Rut.
Dalam kisah ini terbungkus rapi cara Allah melindungi dan membahagiakan umat yang setia beriman kepada-Nya. Alkitab bukan hanya suatu pernyataan teoritis pemeliharaan Allah atas umat-Nya. Allah mampu melakukannya karena perkataan Allah yang walaupun bersifat teoritis adalah perkataan yang berkuasa. Bahkan perkataan atau kalimat yang keluar dari mulut Allah adalah kalimat atau perkataan kreatif yang berkuasa mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Cara Allah menyatakan pemeliharaan-Nya melalui sejarah kehidupan setiap orang sangat penting, agar berterima bagi setiap orang percaya. Tujuan Allah adalah agar umat-Nya tidak pasif saja dalam mengalami pemeliharaan Allah. Umat-Nya harus terus hidup benar sesuai firman Allah dan terus menjalani kehidupan melalui karya dan usaha yang baik. Lagipula hakekat manusia sejak dicipta adalah berkarya serta menjaga standar yang benar dalam berkarya dan menjalani kehidupan selalu dalam persekutuan yang benar dengan Allah dan sesama. (MT)