Senin 04 Juli 2022
RUT DAN NAOMI
Bacaan Sabda : Rut 1:1-22
“Tetapi kata Rut: ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Rut 1:16)
Kisah Rut dan Naomi terjadi pada zaman Hakim-hakim. Alasan Elimelek membawa keluarganya meninggalkan Betlehem dan pergi ke Moab adalah karena terjadi kelaparan yang hebat di Betlehem. Tetapi sikap Elimelek pergi ke Moab dipandang sebagai suatu kesalahan atau lebih jelasnya sebagai sikap tidak setia kepada Allah yang selalu melindungi orang yang setia kepadanya. Kematian Elimelek dan kedua anaknya dianggap sebagai suatu akibat ketidaksetiaannya. Tetapi faktanya Naomi tetap setia dan berhasil memberi dampak yang baik kepada 2 orang menantunya. Naomi bahkan berhasil membawa menantunya Rut ke Betlehem sebagai seorang putri Moab yang membuat keputusan tegas mengikuti imannya. Kalimat-kalimat yang dinyatakan Rut dalam keputusannya untuk mengikuti iman mertuanya sungguh sangat menakjubkan.
Naomi adalah sosok seorang yang setia. Menjadi istri yang setia dan juga seorang umat beriman yang setia. Kesetiaan kepada suamilah yang membawa ke negeri Moab dan kesetiaannya kepada Allahlah yang membuatnya kembali ke Betlehem, setelah kematian suaminya dan 2 orang anak laki-lakinya yang sudah kawin dengan putri Moab, Rut dan Orpa. Rut berketetapan hati ikut Naomi ke Betlehem. Kisah yang sangat dramatis ini menjadi sesuatu yang sangat inspiratif bagi semua pengikut Kristus. Allah akan tetap memperhatikan orang yang setia karena Dia berkuasa memakai orang lain untuk memperhatikan Naomi. Alkitab berulang-ulang mewujudkan bahwa Allah dengan kasih dan kuasa-Nya berkerja dalam segala sesuatu demi kebaikan umat-Nya dalam menghadapi berbagai kesulitan.
Lagipula sangat jelas bahwa Naomi berhasil juga menyalurkan kasih Allah kepada Rut sehingga Rut berkeputusan menghisabkan diri menjadi umat Allah menganut iman mertuanya. Rut mewujudkan imannya kepada Allah melalui rasa hormat dan kasihnya yang sungguh-sungguh kepada mertuanya. Rut sadar bila dia terus mengikuti mertuanya tentu akan kehilangan kesempatan untuk meraih masa depannya. Sebagai seorang janda kembang Rut tentu lebih baik berada di Moab. Tetapi ternyata betul juga bahwa siapa saja kehilangan masa depan demi imannya kepada Allah justru dia akan memperoleh masa depan yang cerah. (MT)