Selasa 28 Juni 2022
SIMSON CARI GARA-GARA
Bacaan Sabda : Hakim-hakim 14:1-20
“Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing — tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu”. (Hakim-hakim 14:6)
Simson memperoleh karunia kekuatan spektakuler dari Allah selama dia tidak melanggar syarat khusus yang ditetapkan Allah bagi dirinya. Tetapi karakternya sangatlah lemah, sehingga sering melakukan kesalahan fatal yang berakibat buruk kepada dirinya. Ada beberapa kesalahan yang perlu ditinjau untuk menjelaskan betapa buruknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
Pertama, Simson tidak sugguh-sungguh atau tidak berkomitmen mentaati firman Allah. Ayah dan ibunya sudah pasti memberitahukan syarat-syarat yang harus ditaati sebagai seorang nazir, tetapi Simson sepertinya menganggap enteng. Allah memberi karunia berupa kekuatan yang luar biasa, seharusnya harus dijaga melalui karakter yang baik karena taat kepada firman Allah. Salah satu sikap tak taat kepada firman Allah adalah dia mengabaikan hukum Allah tentang kawin campuran.
Kedua, Simson abai terhadap arahan orangtua yang seharusnya dihormati dan ditaati sesuai firman Allah. Dia menjauh dari kehidupan saleh demi memuaskan keinginan diri sendiri. Dia sudah pasti mengetahui bahwa kekuatan yang dia miliki adalah pemberian Allah yang harus digunakan dengan baik dan benar. Simson tidak sabar menunggu waktu yang tepat untuk menggunakan kekuatannya. Dia menuruti keinginannya tanpa berusaha menguasainya.
Ketiga, Simson memperoleh kekuatan dari Tuhan kurang menyadari bahwa kekuatan haruslah dikendalikan dengan cara lebih menggunakan daya pikir daripada emosinya. Simson dikendalikan oleh emosinya sehingga dia memilih untuk melampiaskan emosinya. Berbeda dengan Musa yang selalu berusaha menahan emosinya walaupun hal itu membuatnya menderita. Keinginan Simson untuk memperistri gadis Filistin tak bisa dilarang orangtuanya, yang akhirnya diijinkan karena terpaksa. Walaupun hal ini merupakan pelanggaran kepada firman Tuhan, Allah mengalihkannya menjadi cara Simson mencari gara-gara kepada orang Filistin. Gadis Filistin dari Timna yang sudah menjadi istri Simson ternyata dipakai orang Filistin untuk membuka rahasia teka-teki Simson. Terpaksa Simson membunuh 30 orang pemuda Filistin untuk membayar hutangnya kepada para pemuda Filistin yang lain. Saat itu genderang perang antara Simson dan orang Filistin dimulai. Ketakutan orang Filistin kepada Simson pun telah berhasil mengalihkan perhatian orang Filistin, sehingga berhenti menindas umat Israel. (MT)