Senin 27 Juni 2022
NAZIR ALLAH
Bacaan Sabda : Hakim-hakim 13:1-25
“Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson kepadanya. Anak itu menjadi besar dan TUHAN memberkati dia. Mulailah hatinya digerakkan oleh Roh TUHAN di Mahane-Dan yang terletak di antara Zora dan Esytaol” (Hakim-hakim 13:24-25)
Orang Filistin adalah pendatang di Kanaan, tetapi karena kondisi iman umat Allah sangat buruk karena terlibat kepada penyembahan berhala, Allah mengijinkan Filistin menindas orang Israel. Filistin adalah bangsa yang kuat dalam perang sehingga bangsa ini menjadi musuh abadi umat Israel hingga pada pemerintahan raja Daud bahkan sampai sekarang. Allah mempersiapkan pahlawan tunggal Israel untuk mengalahkan filistin sebagai inisiatif Allah untuk membuktikan bahwa Dialah yang berpegang bagi umat-Nya. Allah mengaruniakan nazir Allah atau anak yang dijanjikan Allah kepada Manoah yang mempuanyi istri yang sudah dinyatakan mandul. Malaikat Tuhanlah yang memberitakan kelahiran nazir Allah itu kepada istri Manoah. Ada syarat yang harus ditaati istri Manoah antara lain tidak boleh minum anggur yang memabukkan dan makan makanan haram. Suatu perintah untuk menjaga kesehatan bayi nazir dalam kandungan ini penting untuk diketahui umat Allah. Anak yang menjadi nazir ini adalah seorang hakim Israel. Allah menghendaki nazir ini hidup menurut standar Allah yang sangat tinggi bagi umat-Nya.
Ada hal yang perlu diingat Manoah serta memberitahukan kepada Simson anaknya yang sang nazir itu, bahwa rambutnya tidak boleh dicukur. Hal ini merupakan rahasia penting yang tak boleh diketahui orang lain. Jadi bila ditinjau sejak malaikat memberi kabar kepada istri Manoah tentang kelahiran sang nazir sudah disertai dengan berbagai syarat yang harus ditaati. Simson lahir dari seorang ibu yang sudah dinyatakan mandul adalah merupakan bahwa kelahiran Simson adalah mujizat. Kedatangan malaikat memberitahukan kelahiranya adalah juga merupakan bahwa Simson sang nazir adalah seorang yang istimewa. Kemudian rencana Allah untuk memakai Simson melepaskan Israel dari penindasan Filistin adalah merupakan suatu yang membuktikan bahwa karya Allah itu bukanlah sesuatu yang terjadi secara dadakan tetapi terencana. Sering pula karya Allah itu terbungkus rapi dalam kisah hidup seseorang. Simson adalah tokoh yang khusus bagi umat Israel. Dia tidak memimpin orang Israel untuk berperang untuk mengalahkan orang Filistin. Dia pahlawan tunggal yang dipakai Allah membebaskan Israel dari penindasan Filistin. Hal ini memperjelas bahwa Allahlah yang berperang untuk umat-Nya. (MT)