Minggu 26 Juni 2022
EBSAN, ELON, ABDON
Bacaan Sabda : Hakim – hakim 12:1-15
“Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku mempertaruhkan nyawaku dan aku pergi melawan bani Amon itu, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku untuk berperang melawan aku?” (Hakim-hakim 12:3)
Yefta memerintah sebagai hakim untuk Israel selama 6 tahun saja, tetapi sejarah hidupnya cukup banyak ditulis dalam kisah hakim-hakim. Catatan sejarah biasanya adalah merupakan seleksi dari berbagai peristiwa yang penting untuk ditulis. Yefta yang seorang petualang tetapi takut kepada Allah dan berhasil menyelamatkan Israel dari penindasan Bani Amon serta kesetiaannya menepati nazarnya kepada Allah sangat layak untuk ditulis. Ada satu hal yang kurang menyenangkan mengenai Yefta yaitu dia terpaksa terlibat perang saudara dengan teman sebangsanya yaitu suku Efraim. Tetapi dalam hal ini bukanlah Yefta yang memulai melainkan suku Efraim yang merasa iri hati karena tak dilibatkan memerangi Bani Amon. Perang saudara tak terhindarkan sehingga pada hari itu 40.000 orang dari pihak Efraim meninggal atau tewas dalam pertempuran. Mereka yang terbunuh adalah yang tidak bisa mengucapkan “syibolet”, menunjukkan bahwa mereka bukanlah suku Efraim tetapi bangsa Kanaan yang menyusup dan mengaku orang Israel dari suku Efraim.
Jadi perang saudara ini mendatangkan kebaikan karena suku Efraim dibersihkan dari warga penyusup yang tinggal tunggu waktu akan menindas suku Efraim. Jadi perang saudara ini adalah hal yang diizinkan Allah untuk memurnikan bangsa Israel. Dalam pasal ini ada lagi tiga hakim Israel yang tidak banyak ditulis tentang pemerintahan mereka, padahal cukup lama juga menjadi pemimpin Israel. Ebsan memerintah 7 tahun catatan tentang dirinya adalah anaknya sangat banyak menunjukkan bahwa dia poligami. Itulah sebabnya bukan anaknya yang menggantikannya melainkan Elon dari suku Zebulon. Elon memerintah 10 tahun kemudian digantikan oleh Abdon. Catatan tentang Abdon adalah mengenai anaknya laki-laki yang berjumlah 40 orang dan cucu laki-laki 30 orang. Anak-anak dan cucunya mengendarai 70 ekor keledai jantan. Dalam pemerintahan ketiga hakim Israel ini mungkin tak terjadi banyak gejolak, karena berhasil membawa Israel hidup takut kepada Allah. Tiga puluh satu (31) tahun dipimpin oleh 4 orang hakim Israel cukup berhasil memimpin Israel setia kepada Allah. Bila Israel setia menyembah Allah akan selalu aman dan damai. Tetapi bila terlibat dalam penyembahan berhala pasti akan tertindas oleh bangsa penyembah berhala itu. (MT)