Selasa 21 Juni 2022
GIDEON – YERUBAAL
Bacaan Sabda : Hakim-hakim 6:1-40
Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: “Kamu mau berjuang membela Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang.” Dan pada hari itu diberikan oranglah nama Yerubaal kepada Gideon, karena kata orang: “Biarlah Baal berjuang dengan dia, setelah dirobohkannya mezbahnya itu.” (Hakim-hakim 6:31-32)
Setelah Debora hakim perempuan satu-satunya mati kembali lagi umat Israel terlibat kepada sinkritisme karena pengaruh buruk orang Kanaan. Allah pun menghukum mereka dengan membiarkan orang Midian menyerbu dan menindas mereka. Umat Israel banyak yang menyembunyi hasil panen, sebab kalau tidak disembunyikan akan dirampas habis oleh orang Midian. Kondisi buruk yang menimpa umat ini menyadarkan umat akan kemurtadan mereka dan datang berseru kepada Allah menjadi upaya terakhir menunjukkan iman Israel kepada Allah tidak berlandaskan kasih dan rasa syukur. Landasan iman mereka sangat rapuh karena ambisi dan mementingkan diri sendirilah yang menonjol.
Umat Allah Perjanjian Baru harus mendasari imannya pada kasih yang sungguh karena pengenalan yang benar kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Dalam perjalanan umat Israel pada zaman hakim-hakim adalah pelajaran yang sangat berharga untuk mengenal dan mengetahui kasih dan kemurahan Allah yang tak berkesudahan kepada umat-Nya. Gideon adalah salah seorang dari umat Israel yang bersembunyi Karena rasa takut kepada kekejian orang Midian. Tetapi malaikat Tuhan datang kepadanya dengan berkata “Tuhan menyertai engkau ya pahlawan yang gagah perkasa”. Kemudian membangkitkannya menjadi hakim memimpin Israel mengalahkan orang Midian. Gideon meminta tanda untuk mengetahui secara pasti bahwa Tuhan menyertainya. Gideon pun sangat yakin sehingga langsung bertindak.
Langkah pertama yang dilakukan Gideon adalah menghancurkan patung berhala baal yang dibuat dan disembah umat Israel. Pembelaan ayahnya yang sangat logis mampu meredam kemarahan umat sekaligus menyadarkan Israel akan kekeliruan dan kebodohan mereka terlibat pada penyembahan patung berhala baal yang mati dan tak mampu membela diri sendiri. Yerubaal adalah nama yang mengandung arti sinkretisme jadi setelah menghancurkan patung baal nama itu tak dipakai lagi diganti menjadi Yerubbesyet yang mengandung arti menghancurkan baal dan segala dampak buruknya. Langkah awal yang dilakukan Gideon itu sangatlah tepat karena menyadarkan umat Israel akan kekeliruannya. Kemudian membangkitkan semangat juang bagi umat Israel memerangi orang Midian. Jadi sepanjang zaman umat Allah harus menghancurkan berhala dalam hidupnya dari segala bentuk yang di berhala kan seperti uang dan lain-lain. (MT)