Sabtu 18 Juni 2022
OTNIEL
Bacaan Sabda : Hakim-hakim 3:1-11
“Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb. Roh TUHAN menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram, ke dalam tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim” (Hakim-hakim 3:9-10)
Sesuatu yang buruk menimpa umat Allah selalu berhubungan dengan sikap melanggar perintah Allah. Kawin dengan perempuan Kanaan adalah hal yang sangat dilarang Tuhan. Tetapi umat Israel melanggarnya. Perkawinan campuran ini menghasilkan perpaduan kebudayaan antar dua bangsa kafir dan beriman sangatlah mengharamkan kondisi iman umat. Biasa diistilahkan sebagai perjinahan rohani. Hal itu menghancurkan identitas Israel sebagai umat pilihan Allah. Kitab Hakim-hakim sangat jelas menunjukkan dampak buruk yang merusak umat karena kompromi Israel kepada moral buruk orang-orang Kanaan. Munculnya hakim Otniel merupakan awal siklus pola hidup umat Israel pada zaman hakim-hakim. Kemerosotan rohani dan moral Israel membuat mereka berada dalam intervensi orang Aram. Penderitaan berat yang menimpa Israel membuat mereka mulai berseru kepada Allah. Pola hidup ini dapat disimpulkan sebagai kecenderungan alami umat Allah. Setelah penderitaan mereka berseru kepada Allah kemudian Allah menolong. Tetapi waktu membuat Israel kembali melupakan pertolongan Allah.
Sejarah yang terjadi pada zaman hakim-hakim ini mengajak umat belajar dan mengambil manfaat dari fakta penderitaan yang ditimbulkan kemerosotan rohani. Manfaat penting adalah betapa indahnya hidup taat dan setia kepada Allah. Kemurtadan dan kemerosotan rohani adalah dosa yang menghukum dan menebar penderitaan kepada pelakunya. Kesetiaan dan ketaatan kepada firman Tuhan adalah kebenaran yang memerdekaan dan memberkati orang-orang percaya.
Pemberontakan yang timbul karena ketidakpercayaan adalah hal yang serius karena terkategorikan sebagai penghinaan kepada Allah yang benar, sehingga akan mendatangkan hukuman. Tetapi Allah adalah Allah pemurah yang tidak menghendaki kematian orang berdosa, karena yang dikehendakinya adalah pertobatan mereka. Allah pemurah itu selalu meresponi dengan baik pertobatan umat-Nya. Dia selalu memberi kesempatan kedua, ketiga dan seterusnya bagi pendosa bertobat dan memasuki proses semakin percaya dan berserah kepada-Nya. Itulah sebab-Nya Allah memenuhi Otniel dengan roh-Nya dan diutus untuk memimpin orang Israel. DIa melepaskan umat Israel dari jajahan Aram. Dalam kepemimpinan Otniel amanlah bangsa Israel selama 40 tahun. (MT)