Jumat 17 Juni 2022
KEMEROSOTAN MORAL YANG BERULANG
Bacaan Sabda : Hakim-hakim 2:1-23
“Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.” (Hakim-hakim 2:15-16)
Malaikat Tuhan datang menegur Israel karena mereka gagal menghalau orang Kanaan. Kegagalan bukan karena kalah, tetapi karena mengambil keuntungan dari kemenangan demi kemenangan yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Keuntungan yang dimaksud adalah menjadikan orang Kanaan yang mereka kalahkan menjadi pekerja rodi. Malaikat yang biasanya membawa berita yang baik, sekarang justru membawa kabar yang buruk. Allah tidak akan selalu berperang lagi untuk umat-Nya yang tidak taat firman Tuhan. Jadi perlu kita renungkan bahwa kelalaian dan kegagalan mengikuti jalan-jalan Tuhan menyebabkan Dia menarik pertolongan kuasa dan perlindungan-Nya kepada umat-Nya. Dalam pasal ini menyinggung Yosua yang sudah mati bertujuan untuk mengingatkan umat bahwa Yosua secara tegas dan berulang-ulang mengingatkan orang Israel agar taat kepada Allah.
Dalam kitab Hakim-hakim ini menjelaskan pola lingkaran kemerosotan generasi setelah Yosua wafat. Pola kehidupan yang ditunjukkan generasi terpola dalam siklus secara berulang-ulang. Tidak taat terhukum – munculnya hakim Israel – Bertobat menang tidak taat – terhukum. Lebih jelasnya angkatan baru menyimpang dari komitmen mereka setia kepada Tuhan, kemudian hukuman Allah menimpa Israel dalam bentuk penindasan dan perbudakan oleh musuh-musuh mereka, setelah itu bangsa Israel berseru kepada Allah. Allah membangkitkan seorang pemimpin yang dikuasai Roh Kudus yang menjadi pembebas umat dari jajahan dan penindasan musuh, dan memulihkan hubungan umat dengan Allah. Para pemimpin Israel ini disebut hakim-hakim yang dipakai Allah sebagai pemimpin umat yang jatuh kepada kemerosotan rohani, sosial dan moral. Para hakim yang dipanggil dan dipakai Alllah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol.
Dalam terang Perjanjian Baru, hal yang sama berulang terjadi melalui fakta gereja sepanjang zaman. Penderitaan selalu mengikuti kemerosotan rohani dan pemulihan terjadi bila berpaling kepada Allah dengan cara hidup sesuai dengan firman Tuhan. Alkitab memberi tekanan selalu ada yang setia dan hidup benar di tengah-tengah umat yang terperosok kepada kemurtadan dan kemerosotan moral yang menyimpang dari standar Allah. Orang yang setia itu terkadang hanyalah sedikit saja, tetapi dampak mereka sangat penting sebagai alat dalam tangan Allah untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya.(MT)