Selasa 14 Juni 2022
PROSES PENDEWASAAN YOSUA
Bacaan Sabda : Yosua 23:1-16
“Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu” (Yosua 23:10)
Yosua adalah pemimpin yang mempersembahkan dan mengabdikan hidupnya memimpin umat Allah. Dia adalah tipe seorang pemimpin umat Allah. Dia adalah tipe seorang pemimpin yang melayani bukan menguasai. Yosua hidup dekat dengan Allah juga hidup taat kepada Allah. Di Mesir dia bertumbuh dalam suasana kejamnya perbudakan. Kemudian dia hidup dalam pengembaraan padang gurun sehingga didewasakan oleh berbagai fakta nyata akan berbagai mujizat, dari menyeberangi laut Teberau dan dituntun tiang api dan tiang awan serta ikut memungut manna roti yang turun dari langit setiap pagi. Dan akhirnya Yosua ikut memasuki negeri perjanjian dan memimpin umat menghalau bangsa-bangsa penyembah berhala dari Kanaan. Waktu panjang dilewati dengan karya nyata tetapi dia tetap sadar diri bahwa segala sesuatu adalah karena campur tangan Allah.
Yosua ditempa oleh berbagai perjuangan dan peperangan serta mengalami hidup dari kemenangan menuju kemenangan. Yosua adalah seorang pejuang dan penerobos yang berhasil. Walaupun demikian dia tetaplah seorang manusia yang kekuatan tubuhnya melemah dan merosot dimakan usia. Yosua sadar akan hal itu sehingga dia membuat pidato perpisahan kepada pemimpin-pemimpin Israel. Pidatonya mengingatkan umat agar tetap setia kepada Allah yang memberi tanah perjanjian setelah peperangan untuk mereka.
Oleh karena penyertaan Allah maka seorang Israel mampu mengejar seribu orang musuh. Sebab itu Yosua mengajak seluruh umat Israel mengasihi Tuhan dengan tekun sebagai balasan kepada Tuhan yang telah lebih dulu mengasihi mereka. Mengasihi Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan memberikan kekuatan batiniah untuk firman-Nya. Umat Allah harus pula memisahkan diri dari orang Kanaan yang oleh sistem agama mempunyai moral yang rusak. Sistem agama penyembahan berhala baal membuat mereka mengembangkan persundalan dan pelacuran sebagai kewajiban agamanya. Belum lagi kebiasaan membunuh bayi untuk dipersembahkan kepada berhala. Itulah sebabnya ditegaskan bahwa umat Israel harus memisahkan diri dari mereka. Janji Tuhan itu pasti tetapi bersyarat juga, syarat utamanya adalah memisahkan diri dari bangsa penyembah berhala. Umat harus hidup sebagai umat yang dikasihi dan mengasihi Allah dan nyata melalui kehidupan moral yang baik dan benar. (MT)