Minggu 12 Juni 2022
TAAT SECARA KONSISTEN
Bacaan Sabda : Yosua 20-21
“Dan TUHAN mengaruniakan kepada mereka keamanan ke segala penjuru, tepat seperti yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka. Tidak ada seorang pun dari semua musuhnya yang tahan berdiri menghadapi mereka; semua musuhnya diserahkan TUHAN kepada mereka.Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.” (Yosua 21:44-45)
Yosua menjalankan semua perintah Allah yang disampaikan Allah kepadanya. Pembagian pusaka suku-suku dan juga keistimewaan atas jasa suku tertentu semua tepat dilaksanakan. Ada juga keistimewaan Kaleb dan Yosua semua dilaksanakan sesuai petunjuk Musa. Ketika suku Lewi meminta bagian pusaka, setelah semua tanah dibagikan tentu sempat mengganggu Yosua karena dari awal sudah dijelaskan bahwa suku Lewi tidak beroleh bagian karena mereka diperuntukkan untuk pelayanan ritual agama. Tetapi dalam perkembangannya, jelas bahwa mereka membutuhkan tempat tinggal dan tempat untuk bekerja di luar pekerjaan utama sebagai pelayanan ritual agama. Ternyata Yosua sempat lupa dan setelah mengingat baru dia menyadari ternyata Musa sudah memesankannya. Setelah Yosua menyerukan, setiap suku secara sukarela membagi bagian sehingga Lewi mendapat bagian ditengah-tengah umat. Hal itu justru tepat seperti yang diperintahkan Allah melalui Musa. Kota-kota perlindungan pun ditetapkan sesuai perintah Allah. Ketepatan ini tentu menyenangkan hati Allah sehingga membuat janji lagi atas umat-Nya. Dan terbukti bahwa semua janji berkat Allah tidak ada yang tidak dipenuhi. Sehingga Yosua menyerukan umat agar selalu taat sebagai respon benar dan tepat kepada kasih dan setia Allah.
Yosua menyajikan keberhasilan umat Israel menaklukan Kanaan karena kasih karunia Allah kepada umat-Nya. Sangat tepat kalau Yosua meminta agar umat Israel secara tepat dan konsisten mentaati Allah melalui kehidupan yang beriman teguh kepada Allah. Ketaatan kepada perintah Allah merupakan seruan yang diulang-ulang dalam Kitab Taurat. Hal yang sama pun terus dilanjutkan dalam kitab sejarah hingga kitab nabi-nabi. Tentu dalam terang Perjanjian Baru tidak ada perubahan karena seruan taat kepada Allah adalah seruan abadi. Bila umat taat bukanlah untuk kepentingan Allah tetapi justru untuk kedamaian dan kesejahteraan umat-Nya. Allah sudah menyatakan kasih dan kuasa-Nya untuk menyejahterakan umat-Nya. Artinya Allah telah mengerjakan dan menyatakan karya untuk melindungi umat-Nya. Tetapi umat-Nya harus juga ambil bagian dengan cara mentaati Firman-Nya. Janji Allah akan tergenapi dalam kehidupan umat-Nya. Kalau umat-Nya tidak menerima janji Allah, bukan Allah yang salah tetapi umat-Nyalah yang gagal mentaati hidup sesuai dengan perintah yang menyertai janji-Nya. (MT)