Sabtu 11 Juni 2022
PEMBAGIAN WARISAN
Bacaan Sabda : Yosua 15-19
“Setelah orang Israel menjadi kuat, orang Kanaan itu dibuatnya menjadi orang rodi, tetapi tidaklah sama sekali mereka itu dihalaunya. Berkatalah bani Yusuf kepada Yosua, demikian: “Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, karena TUHAN sampai sekarang memberkati aku?” (Yosua 17:13-14)
Pasal-pasal pembagian pusaka kepada suku-suku Israel ini sungguh membosankan, tetapi bacalah karena terselib juga hal-hal yang perlu diketahui. Perlu juga kita pahami, bahwa pasal-pasal pembagian pusaka ini penting untuk mempertegas bahwa firman Tuhan itu adalah fakta yang tertulis dan terbungkus juga dalam sejarah kehidupan manusia secara lengkap. Alkitab yang adalah firman Allah yang tertulis, dengan jelas menulis hal-hal yang merupakan tradisi yang biasa terjadi dalam sejarah hidup manusia. Adalah penting yang terselib dalam pasal-pasal pembagian pusaka bagi suku-suku Israel, salah satunya adalah undian untuk menentukan bagian bani Yusuf.
Perlu kita tahu bahwa dalam suku-suku Israel tidak ada suku Yusuf, karena suku justru memakai nama 2 orang anaknya yaitu suku Efraim dan Manasye. Jadi Yusuf dan keturunannya mendapat 2 bagian. Ada kemungkinannya dibuat dan diputuskan untuk menghargai jasa Yusuf yang sudah menolong kelanjutan hidup dan sejarah keluarga besarnya saat terjadi kelaparan dan membawa mereka menetap di Mesir. Musa juga telah berpesan agar Yusuf (suku Manasye dan Efraim) diperlakukan istimewa. Jadi memberi penghargaan kepada yang berjasa adalah hal yang baik walaupun tak perlu mengharapkannya.
Kemudian terselip juga sikap salah orang Israel kepada alasan-alasan yang menguntungkan tetapi justru kurang taat kepada firman Tuhan. Umat Israel mengambil keuntungan karena menjadikan orang-orang Kanaan menjadi pekerja rodi buat mereka. Tanpa mereka sadari mereka telah melawan kepada perintah Allah. Mereka berkompromi dengan orang Kanaan demi kemudahan hidup dan percepatan kemakmuran, padahal dampaknya kedepan adalah menabur benih-benih kemurtadan. Orang Kanaan memiliki perlengkapan perang yang bisa mereka andalkan menghadapi musuh-musuh yang sewaktu-waktu bisa datang menyerang. Tanpa terasa Israel telah mulai kurang mengandalkan Tuhan. Karena beralih kepada sikap mengandalkan orang Kanaan. Mereka pun mulai mengendorkan kepercayaannya kepada Allah. Ada 2 kerugian besar yaitu, membiarkan umat Israel ke depan akan selalu jatuh kepada penyembahan berhala dan umat menjadi lemah dalam kehidupan daya juang karena mengandalkan orang Kanaan yang justru berbalik menyerang umat Israel. (MT)