Jumat 10 Juni 2022
SETIA KAWAN
Bacaan Sabda : Yosua 14:1-15
“Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya.Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati.” (Yosua 14:13-14)
Dalam kesibukan membagi pusaka pemberian Allah kepada suku-suku Israel, muncullah seorang yang masih lahir di Mesir bernama Kaleb. Dia adalah teman Yosua yang membawa kabar baik pulang dari pengintaian kepada Musa. Musa sudah menyampaikan janji Allah kepadanya bahwa dia akan diberi warisan pusaka istimewa. Pada usia 80 tahun Kaleb mengingatkan Yosua agar mewujudkan janji Allah itu kepadanya. Yosua pun menyambut dengan baik dan segera mewujudkan dengan memberi Hermon kepadanya. Kesibukan telah membuat Yosua melupakan Kaleb sahabatnya. Tetapi Kaleb adalah sahabat yang baik yang tak suka menuntut. Firman Allah sangat jelas menyatakan bahwa Kaleb mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Kaleb tetap setia dan menerima pusaka dengan senang hati. Kesetiaannya tak pernah diragukan. Dia sama sekali tak menuntut kedudukan dari Yosua, walaupun Yosua adalah orang yang sama dengannya di hadapan Tuhan. Sangat beralasan bila Kaleb menuduh Yosua tidak setia kawan tetapi dia tidak melakukan itu. Kaleb melakukan apa yang dapat dilakukan ambil bagian untuk kesejahteraan bangsanya. Mungkin saja dia selalu berada dibaris depan dalam setiap peperangan karena dia adalah seorang pemberani. Kaleb menyatakan bahwa hingga pada usia 85 tahun Allah memelihara hidupnya, bahkan kekuatannya masih sama dengan saat dia diutus Musa untuk mengintai negeri perjanjian.
Kehidupan Kaleb adalah suatu fakta kesetiaan orang percaya yang berpegang teguh kepada janji-janji Allah. Setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat sudah pasti juga ambil bagian dalam janji-janji-Nya. Kesetiaan juga harus disertai kemajuan untuk terus terbuka kepada karunia-karunia rohani yang disediakan dan dijanjikan Allah. Yosua dengan senang hati memberkati Kaleb sahabatnya. 2 orang yang lahir di Mesir atas izin Allah ikut memasuki negeri Kanaan, hanya mereka berdua. Musa saja, karena kesalahan kecil dia tidak ikut. Tetapi ketidakikutan Musa ke Kanaan boleh juga diterima sebagai akibat kesalahan tetapi bukankah sebagai hukuman. Allah sendirilah yang menghentikan Musa tentu dengan tujuan yang terbaik untuk hidup Musa. Dapat juga diterima sebagai fakta penggenerasian kepemimpinan.Yosua menerima tongkat estafet dari Musa dan Kaleb melakukan perannya sebagai pendukung Yosua dengan setia. (MT)