Jumat 03 Juni 2022
YOSUA BERHATI-HATI
Bacaan Sabda : Ulangan 5:1-15
“Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” (Yosua 5:14)
Mungkin saja Yosua masih ragu-ragu bertindak tegas dalam melakukan tugas memimpin umat Israel yang dipercayakan Allah kepadanya. Dalam hal mentaati petunjuk Allah Yosua betul-betul sangat serius, agar tidak sampai berbuat kesalahan. Tetapi dalam hal menetapkan kebijaksanaannya dalam memimpin umat tentu saja ragu. Mungkin saja itulah tujuan bala tentara Tuhan datang mengunjunginya seperti yang terjadi kepada Musa yang melihat api tanpa membakar di semak belukar dan Allah berbicara mengutusnya. Tetapi sebelum pertemuan itu ada 3 peristiwa penting yang mendahuluinya:
- Perintah sunat. Yosua pun melaksanakan perintah menyunatkan semua pria Israel di Gilgal. Dalam terang Perjanjian Lama sunat menjadi tanda bagi semua pria Israel sebagai anak Abraham dan umat pilihan Allah. Sunat juga adalah merupakan komitmen untuk mentaati Allah serta menghisabkan diri menjadi umat Allah yang berhak ambil bagian dalam berkat-berkat perjanjian. Komitmen ini penting sebelum mereka memasuki penaklukan bangsa-bangsa agar mereka memiliki tanah perjanjian dalam arti menjadi pemilik yang sesungguhnya. Dalam terang Perjanjian Baru, sunat adalah merupakan komitmen untuk bertobat. Pertobatan utama adalah menerima Yesus supaya menjadi anak Allah yang dilanjutkan pertobatan, perbuatan setiap hari agar mempunyai karakter yang berkenan kepada Allah.
- Merayakan paskah di dataran Yeriko. Paskah adalah merupakan hari kemenangan umat dari jajahan Mesir. Kemenangan diraih bukan melalui peperangan melainkan pemberian Allah yang nyata melalui tindakan-Nya melucuti kekuasaan Mesir atas umat-Nya. Merayakan paskah mengingatkan umat-Nya bahwa ada jaminan kemenangan sebelum berperang. Buktinya bahwa Allah sudah menjadikan bangsa-bangsa Kanaan takut sebelum berperang.
- Umat Israel mulai menikmati hasil kerja mereka di tanah Perjanjian. Sebelum menyeberang sungai Yordan mereka telah menaklukan bangsa-bangsa kafir dan mulai menggarap tanah. Mereka pun berhenti menerima manna, karena mereka sudah harus hidup berdasarkan hasil kerja mereka.
Setelah umat bertobat, memuliakan Allah dan berkarya maka bala tentara Tuhan mengunjungi Yosua untuk memberi dorongan agar tak perlu lagi ragu-ragu. Kedatangan bala tentara Tuhan menyadarkan Yosua akan kehadiran Tuhan sehingga termotivasi siap untuk berperang bersama dengan umat Allah. Pengalaman Yosua ini memberi pesan bahwa Dia akan selalu hadir untuk umat-Nya. (MT)