Kamis 02 Juni 2022
TABUT PERJANJIAN LAMBANG KEHADIRAN ALLAH
Bacaan Sabda : Yosua 3-4
“Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.” (Yosua 3:7)
“Supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan TUHAN, dan supaya mereka selalu takut kepada TUHAN, Allahmu.” Yosua 4:24)
Bila dalam pengembaraan tiang api dan tiang awan sebagai lambang kehadiran Allah untuk menuntun umat-Nya. Maka sejak menyebrang sungai Yordan tabut perjanjian menjadi lambang kehadiran Allah di tengah-tengah umat untuk memimpin dan menuntun dalam perjalanan umat selanjutnya. Perjalanan umat itu tak terlepas dari peristiwa-peristiwa mujizat sebagai bukti kepemilikan Allah atas umat-Nya. Dalam menyeberangi sungai Yordan peristiwa laut Teberau terulang kembali. Hanya Yosua dan Kaleblah yang mengalami peristiwa laut Teberau walaupun semua penduduk Israel mengetahuinya melalui ceritera para orangtua juga secara khusus oleh Allah sendiri melalui Musa. Peristiwa menyebrang sungai Yordan membuat umat Israel semakin tahu pasti bahwa umat menyeberang laut teberau adalah fakta sejarah tindakan Allah yang tidak boleh dilupakan. Melalui peristiwa menyeberang laut Teberau ada 4 hal yang perlu selalu dipahami dan diyakini serta dialami oleh umat Tuhan :
- Kehadiran Allah adalah hal mutlak dalam komunitas umat-Nya. Kehadiran Allah menjadi nyata bila dalam komunitas umat-Nya hanya Allahlah yang layak disembah, ditinggikan dan dimuliakan. Hal itu berarti Firman-Nya haruslah pedoman dalam seluruh aspek kehidupan dalam komunitas umat-Nya.
- Tindakan pengudusan hidup haruslah tetap diperjuangkan. Rasul Paulus sendiri mengakui dirinya tidak Kudus, tetapi dia terus berjalan menuju ke kudusan. Allah tidak akan bertindak dalam komunitas umat-Nya melalui kuat kuasa-Nya bila hidup umat tidak diarahkan ke arah kekudusan hidup selaras dengan kehendak-Nya. Jadi permohonan akan nyatanya kuasa Allah dalam komunitas umat Tuhan haruslah disertai dengan kekudusan dan kemurnian hati untuk berjalan menuju kekudusan dalam tuntunan Roh Kudus.
- Kelanjutan tindakan Allah terjadi bila umat-Nya mengingat segala sesuatu yang dilakukan Allah serta mensyukurinya dengan penuh kesetiaan. Mengambil 12 batu dari sungai Yordan kemudian membuatnya menjadi mesbah adalah sebagai peringatan akan karya Allah menuntun umat-Nya melalui berbagai mujizat.
- Allah sendirilah yang bertindak membesarkan komunitas umat-Nya di tengah semua bangsa, seperti Allah membesarkan Musa di hadapan umat Israel. Perlu umat-Nya mengenal Allah sebagai Tuhan yang bertindak menyatakan dirinya melalui kehidupan dan persekutuan umat-Nya yang berpusat di hadirat-Nya. (MT)