Rabu 01 Juni 2022
BERTINDAK BERHATI-HATI
Bacaan Sabda : Yosua 2:1-24
“Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh dan berkata kepada orang-orang itu: “Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu” (Yosua 2:8-9)
Sebelum menyeberangi sungai Yordan, Yosua mengutus 2 orang pengintai memata-matai keadaan negeri Kanaan. Yosua memang sudah memperoleh kepastian menang, tetapi dia tidak kegabah. Sikap ini adalah mentaati Allah yang menjamin kemenangan tetapi juga haruslah bertindak dengan hati-hati. Kehadiran pengintai itu ternyata tercium oleh penguasa kota Yerikho, yang merupakan kota terkuat karena mempunyai tembok sebagai kota benteng yang sulit dikalahkan. Kedua pengintai itu dilindungi oleh Rahab seorang perempuan sundal. Kedua pengintai ini memilih rumah perempuan sundal karena dianggap sebagai tempat yang sering didatangi para pria sundal. Kedua pengintai bukanlah pria sundal tetapi sebagai pengintai mereka tentu harus menyamar. Rahab perempuan sundal itu bukan saja melindungi dan menyembunyikan pengintai itu tetapi memberi keterangan penting untuk disampaikan kepada Yosua. Perbuatan Rahab ini diperhitungkan sebagai tindakan iman sehingga dia diselamatkan karena imannya. Dia percaya kepada Allah Israel sehingga walaupun dia bukan Israel dia terhisab sebagai umat pilihan Allah.
Penduduk Yeriko gentar kepada umat Israel karena nyata kuasa Allah melalui bangsa itu, tetapi mereka tetap tidak beriman kepada Allah Israel. Berbeda dengan Rahab yang meninggalkan dewa-dewa Kanaan dan bergabung dengan umat Israel menyembah Allah. Dalam perkembangan sejarah selanjutnya Rahap menjadi salah seorang tokoh iman yang tercatat sebagai nenek moyang Mesias (Matius 1: 5-6). Dari kisah ini terbukti bahwa Allah memberi kesempatan kepada semua bangsa menjadi umat-Nya bila mau percaya dan takut kepada Allah. Sesungguhnya semua bangsa dipanggil Allah, hanya saja umat Israellah yang menanggapinya dengan baik sehingga berdasarkan kedaulatan-Nya menjadikan Israel menjadi umat pilihan-Nya. Allah pastilah tidak membenarkan kebohongan Rahab karena Allah hanya membenarkannya karena tindakan imannya. Berdasarkan laporan atau keterangan Rahap tentang ketakutan orang Kanaan terhadap orang Israel. Kedua pengintai memberi laporan kepada Yosua “Tuhan telah menyerahkan seluruh negeri ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita (ayat 24). Allah sendirilah yang bertindak sehingga penduduk Kanaan takut. Jadi dalam hal ini Allah menggenapi janji-Nya berperang untuk umat-Nya. (MT)