Jumat 20 Mei 2022
BERTINDAK ADIL
Bacaan Sabda : Ulangan 25:1-19
“Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik.” Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil” (Ulangan 25:4; 14)
Satu pasal, Ulangan 25 ini adalah penjelasan yang cukup tegas akan pentingnya keadilan dalam bermasyarakat. Menetapkan keadilan dalam komunitas terkesan kaku, tetapi tetaplah komunitas akan kacau kalau tidak menerapkan keadilan. Menerapkan keadilan bukan berarti kehilangan kasih dan menerapkan kasih bukan berarti meniadakan keadilan. Keadilan dan kasih harus tetap berdampingan. Keadilan menuntut adanya hukuman sedangkan kasih membuka jalan atau memberi kesempatan untuk memperoleh dan memberi pengampunan.
Daud diampuni Allah tetapi hukuman akibat kesalahannya tetap berlaku. Keadilan dan kasih terterapkan dengan sempurna melalui pengorbanan Kristus. Yesus rela disalib untuk menebus dosa dan menyelamatkan manusia adalah bukti kasih-Nya tetapi Dia terhukum diatas kayu salib sebagai korban pengganti atau terhukum akibat dosa manusia adalah bukti keadilan-Nya. Dalam Perjanjian Lama Allah Mahaadil dan Mahakasih walaupun mengedepankan keadilan-Nya. Sebab itu jangan pernah mempertentangkan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru karena Allah yang diberitakan dan berfirman adalah Allah yang sama.
Dalam Ulangan 25 ini umat diperintah berlaku adil melalui 2 perintah dengan pesan yang berbeda:
- Perintah pertama adalah “Jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”. Artinya hewan yang diberdayakan untuk mengirik haruslah diberi makanan yang cukup untuk menjaga kesehatan dan tenaganya untuk tetap bekerja. Hewan yang diberdayakan saja haruslah diperlakukan dengan baik serta diberi ganjaran yang seimbang dengan tenaga yang disumbangkan meringankan pekerjaan manusia. Menjadikan hewan menjadi contoh tidak bermaksud merendahkan martabat manusia, tetapi memberi tekanan “terlebih lagi manusia”, haruslah diperlakukan adil sesuai dengan pekerjaan mereka. Dalam Perjanjian Baru prinsip ini diterapkan kepada para pelayan Injil dan pelayan gereja lokal (1 Korintus 9:9-11). Bila seorang gamba Tuhan melayani di gereja lokal haruslah memperoleh upah yang layak dan adil, walaupun perlu dipertahankan prinsip kehidupan yang sederhana.
- Perintah kedua adalah Batu timbangan hanya boleh satu. Artinya menimbang haruslah dengan timbangan yang sama, jangan dengan timbangan yang berbeda. Menilai orang lain haruslah dengan standar kebenaran yang sama. Dengan kata lain faktor keadilan hanya dapat didapati bila standar yang kita gunakan menilai orang lain haruslah standar kebenaran yang sama yang kita gunakan menilai diri sendiri. (MT)