Rabu 30 Maret 2022
HARI PENDAMAIAN
Bacaan Sabda : Imamat 16-17
“Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.” (Imamat 16:17)
Imamat 16 sangat detail menjelaskan hari pendamaian sebagai hari suci terpenting bagi umat Yahudi. Pada hari suci ini imam besar mengenakan pakaian suci setelah mempersiapkan diri dengan pembasuhan atau mandi khusus untuk seorang imam besar. Seorang imam besar harus mempersembahkan korban-korban sesuai dengan Hukum Allah. Hari pendamaian haruslah menjadi hari perhentian penuh karena semua orang harus berpuasa merendahkan diri di hadapan Tuhan. Sikap ini merupakan tanggapan terhadap kasih Allah yang bertindak memberi pengampunan kepada umat atas beratnya hukuman oleh dosa dan pendamaian dari Allah kepada manusia hanya terjadi secara efektif kalau manusia bertobat. Dan hari pendamaian ini, penghapusan semua dosa dan pelanggaran serta harus diulang kembali setiap tahun dengan cara yang sama. Hanya Harun sendiri yang masuk ke dalam kemah untuk mengadakan ritual pendamaian. Harun sebagai imam besar harus mengadakan ritual pendamaian untuk diri sendiri kemudian pendamaian bagi keluarganya setelah itu barulah pendamaian untuk seluruh umat. Hal ini memberi struktur yang sangat wajar dimulai dari diri sendiri kemudian untuk keluarga setelah itu ditindaklanjuti untuk umat.
Semua ritual dalam Perjanjian Lama termasuk ritual yang dilakukan pada hari pendamaian ini menunjuk kepada karya Tuhan Yesus. Semua upacara korban dalam Perjanjian Lama selalu diulang dalam setiap tahun menunjuk pada fakta bahwa upacara yang sama dengan berbagai korban hanyalah bersifat sementara menunggu lambang menjadi nyata dalam arti yang sesungguhnya dalam pengorbanan Yesus sekali untuk selama-lamanya. Korban-korban lambang terciptanya perdamaian antara Allah dan manusia berdosa karena pengampunan dan penyucian yang dinikmati orang percaya kepada Yesus. Darah Kristus yang tercurah disalib adalah merupakan pendamaian yang sesungguhnya. Karena Yesus Kristus adalah korban sempurna sesungguhnya yang menanggung hukuman atas dosa manusia. Korban Kristus mengambil alih murka Allah kepada orang berdosa yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Allah mendamaikan dan memperbaharui karena di dalam Kristus tercipta hubungan dekat antara Allah dengan umat-Nya. Korban binatang dalam Perjanjian Lama telah digenapi Kristus di Perjanjian Baru, maka korban binatang tak dibutuhkan lagi karena Yesus sudah menjadi korban sekalian untuk selama-lamanya. (MT)