Senin 21 Maret 2022
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
Bacaan Sabda : Imamat 5:14-6:30
Sabda Renungan : “Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN, dan memungkiri terhadap sesamanya barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya”
(Imamat 6:2)
Korban penebus salah adalah persembahan mengorbankan domba jantan atau anak domba untuk kesalahan berupa kelalaian atas milik orang lain. Korban penebusan kesalahan adalah juga wajib sebagai perdamaian untuk dosa tidak disengaja yang menuntut petanggungjawaban agar terjadi pengampunan dari kelalaian yang disamakan dengan pentahiran dari kenajisan. Dalam hal ini terkadang disertai dengan membayar dengan jumlah tertentu sebagai denda. Dari berbagai korban yang dilakukan berdasarkan hukum Allah ini dapatlah disimpulkan bahwa semua perbuatan dosa pasti akan selalu mendapat hukuman. Ada prinsip keadilan karena setiap dosa mendapat hukuman setimpal dengan dosa yang dilakukan. Tetapi bukan bermaksud agar setiap orang beriman sibuk menghitung dan mengukur dosa yang dilakukan agar sibuk pula menunggu hukuman yang akan menimpanya. Tidak pula serta merta berusaha mencaritahu perbuatan dan pengorbanan apa yang harus dia lakukan agar tidak tertimpa hukuman akibat kesalahannya. Tetapi betul juga di kemudian hari kelompok-kelompok orang Israel bermunculan menyibukkan diri menghitung-hitung dosa dan berusaha melakukan perbuatan baik untuk mengimbanginya. Hal ini membuktikan selalu ada kesalahan dalam memaknai firman Tuhan. Kalau kita mengetahui adanya orang yang salah tangkap kebenaran tak perlu dihakimi, karena semua orang pernah melakukan kesalahan yang sama.
Firman Tuhan melalui aturan pemberian korban ini tak bermaksud mempersulit hidup umat. Pada zaman itu semua umat manusia di luar orang Israel pun mempunyai ritual-ritual pengorbanan. Perbedaannya terletak pada dasar dan tujuan pengorbanan itu dilakukan. Bila umat Israel sebagai umat pilihan Allah selalu didasarkan pada sumber kebenaran yaitu perintah Allah. Karena melalui umat Israel Allah ingin menyatakan kepada dunia bahwa semua manusia berdosa. Dosa tidak dapat diselesaikan dengan usaha manusiawi haruslah melalui pengorbanan. Itulah sebabnya Allah memerintahkan umat Israel melakukan berbagai ritual pengorbanan untuk korban penebusan dosa dan berbagai kesalahan, Israel dipakai Allah bernubuat melalui berbagai lambang pngorbanan. Semua lambang itu telah tergenapi saat Allah membuktikan kasih-Nya kepada manusia berdosa dengan mengutus anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus. Pengorbanan Yesus mati di kayu salib adalah penggenapan seluruh ritual pengorbanan yang dilakukan umat Israel. Yesus menjadi korban sekali untuk selama-lamanya menyelamatkan manusia berdosa. (MT)