Sabtu 19 Maret 2022
KORBAN KESELAMATAN
Bacaan Sabda : Imamat 3:1-17
Sabda Renungan : “Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN. Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah.” (Imamat 3:16-17)
Korban keselamatan disebut juga korban persekutuan, karena korban dipersembahkan untuk syarat dapat bersekutu dengan Tuhan untuk mengungkapkan rasa syukur. Umat yang Mempersembahkan korban keselamatan ini adalah menyerahkan diri sebagai bagian dari perjanjian Allah untuk beroleh keselamatan sebagai syarat utama untuk dapat bersekutu dengan Allah. Hal itu terjadi karena korban menjanjikan terciptanya kerukunan dan perdamaian antara Allah dan umat yang mempersembahkan korban keselamatan. Yang dipersembahkan adalah lembu, kambing atau domba yang tak bercacat. Tujuan yang utama dalam mempersembahkan korban keselamatan adalah sebagai wujud penyembahan sukarela, ucapan syukur atas terjadinya hubungan atau persekutuan umat dengan Allah. Kemudian ada juga kegiatan perjamuan sebagai wujud persekutuan antar umat. Ketika umat bersekutu tak fokus pada persekutuan yang terbangun oleh jamuan melainkan jamuan yang mempersatukan bersama mengingat kasih dan kuasa Allah, yang memberikan diri-Nya dipersatukan dan perdamaian dengan umat.
Perintah untuk mempersembahkan korban keselamatan adalah suatu pernyataan Allah bahwa semua manusia membutuhkan keselamatan. Keselamatan bukanlah kebutuhan manusia yang lahir dari pemikiran manusia, melainkan rencana Allah yang tahu bahwa manusia tak dapat menyelamatkan diri. Berbuat baik adalah hal yang dikenan Allah tetapi perbuatan baik manusia tak memadai untuk menyelamatkan diri. Agama adalah standar hidup yang mengarahkan manusia, tetapi agama juga kurang memadai untuk menyelamatkan orang berdosa. Korban keselamatan adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan manusia yang dijelaskan melalui persembahan korban keselamatan yang melambangkan Yesus yang menjadi korban dan mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan manusia. Allah jelas-jelas menjadikan keselamatan itu terbungkus rapi dalam sejarah, dalam bentuk rencana yang diawali dengan janji dilanjutkan dengan lambang dan terus berkembang melalui nubuat para nabi. Pemilihan bangsa Israel adalah bagian dari rencana Allah agar keselamatan itu nyata tertata dalam sejarah umat pilihan-Nya. Hal yang sama Allah pakai dalam menyampaikan firman-Nya, Alkitab, Alkitab tertulis dengan cara Allah memakai manusia yang terlibat dalam sejarah panjang, sehingga oleh selektif karya Roh Kudus Alkitab terbentuk menjadi Kitab yang tertulis seluruhnya adalah firman Allah. (MT)