Selasa 15 Maret 2022
PAKAIAN IMAM
Bacaan Sabda : Keluaran 39:1-43
Sabda Renungan : “Demikianlah diselesaikan segala pekerjaan melengkapi Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan itu. Orang Israel telah melakukannya tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah mereka melakukannya. Dibawa merekalah Kemah Suci itu kepada Musa, yakni kemah dengan segala perabotannya: kaitannya, papannya, kayu lintangnya, tiangnya dan alasnya” (Keluaran 39:32-33)
Setelah membuat kemah suci bersama perabotannya dilanjutkan pula dengan membuat pakaian Imam. Pakaian imam yang wajib digunakan bila menyelenggarakan kebaktian di tempat Kudus. Pakaian khusus imam adalah perintah Allah sebagai cara tepat untuk membedakan pemimpin ibadah dari jemaah yang beribadah. Dilihat dari bagian-bagian pakaian imam ini termasuk sangat unik dan jelas, setiap bagian mengandung makna seperti kain yang bahannya terdiri dari emas, kain ungu muda dan tua serta kain kirmizi dan halus sudah menjelaskan betapa mahalnya pakaian khusus seorang imam. Ditambah tutup dada buatan seorang ahli desain jelas menambah berkualitasnya pakaian seorang imam.
Baju efod adalah merupakan bagian yang mengharuskan seorang imam harus selalu memohon petunjuk dari Allah. Kemudian bahan kain kirmizi dan lenan halus merupakan gambaran dari tugas imam yang mewakili umat berdoa dan memohon pengampunan dari Allah. Kirmizi lambang dosa dan lenan halus tanda kekudusan menjelaskan tugas imam melaksanakan suatu ibadah mempersembahkan korban perdamaian sebagai lambang pengampunan Allah bagi orang berdosa untuk diterima dan dikuduskan menjadi milik-Nya. Tetapi pakaian sering pula dijadikan menjadi lambang kehidupan seseorang yang nyata melalui karakter atau kelakuan hidup sehari-hari. Jadi pembedaan pakaian seorang imam dari umat bertujuan pula mengingatkan para pemimpin rohani haruslah tampil lebih baik, lebih benar dari umat atau jemaat.
Pola hidup dan karakter yang mereka hidupi haruslah lebih berkualitas. Pernyataan “Pendeta juga adalah manusia” sering dijadikan menjadi alasan untuk membela kesalahan para pemimpin rohani. Betul pendeta adalah manusia yang bisa salah tetapi haruslah tetap bangkit dari kesalahannya dan berjuang hidup lebih berkualitas dalam sikap dan karakter. Lebih baik menjiwai pesan dari pakaian khusus dan unik seorang imam ini daripada mengalah dan menyerah kepada konsep “pendeta juga manusia”. Betul pendeta adalah manusia tetapi “Engkau manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan (1 Timotius 6:11). Jelas sudah bahwa pendeta adalah manusia Allah yang harus berpakaian istimewa. Istimewa paling utama adalah keindahan, kebaikan dan perilaku dalam hidup sehari-hari. (MT)