Senin 14 Maret 2022
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
Bacaan Sabda : Keluaran 36:8 – 38:31
Sabda Renungan : “Inilah daftar biaya untuk mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah Suci, tempat hukum Allah, yang disusun atas perintah Musa, oleh orang Lewi di bawah pimpinan Itamar, anak imam Harun. Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, membuat segala yang diperintahkan TUHAN kepada Musa” (Keluaran 38:21-22)
Di atas Gunung Sinai Musa menerima hukum Taurat dari Allah menjadi undang-undang berbangsa buat bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Setelah menjalani proses yang cukup melelahkan karena Musa harus 2 kali naik ke gunung Sinai akibat umat Israel yang melakukan pelanggaran fatal yaitu menyembah patung lembu emas buatan sendiri, Musa mulai mengarahkan umat untuk melaksanakan perintah Allah. Dimulai dari pengangkatan pelaksana kemudian pengumpulan dana selanjutnya harus segera mengeksekusi rancangan itu dengan baik. Pertama dibangun adalah kemah Suci kemudian menyusul membuat berbagai instrumen dan ornamen yang sudah ditetapkan oleh Allah. Semua instrumen dan ornamen kemah suci harus sesuai dengan perintah Allah. Semua punya ukuran dan dari bahan yang ditetapkan Allah. Ada tabut perjanjian, meja roti sajian, kandil, Mesbah pembakaran ukupan, mesbah korban bakaran dan bejana pembasuhan. Musa haruslah menjadi kepala proyek itu supaya semua tepat seperti yang diperintahkan Allah. Itulah sebabnya semua dibuat sesuai dengan yang diperintahkan Allah.
Walaupun semua merupakan simbol sangat perlu ketelitian untuk membuatnya agar ukuran dan bahan sesuai dengan perintah Tuhan. Kesesuaian itu sangat penting karena semua adalah simbol yang mengandung arti yang penting. Setelah selesai pembangunan didaftarkan juga biaya pembangunan secara lengkap. Dalam hal ini sudah sangat jelas bahwa umat Allah perjanjian lama sudah mempraktekkan cara kerja yang baik ketika mereka mulai melakukan perencanaan mengumpulkan dana kemudian mengeksekusi dengan baik dengan cara melakukan sesuai rencana kemudian mengevaluasi dan melaporkan biaya yang habis untuk proyek tersebut.
Sampai sekarang pola pembangunan proyek sesuai dengan apa yang dilakukan umat Israel pada zaman purbakala. Umat Allah Perjanjian Baru perlu belajar banyak dari umat Perjanjian Lama. Bila umat Israel dijadikan menjadi alat dalam tangan-Nya untuk menyatakan kuasa-Nya, maka gereja sebagai umat Allah Perjanjian Baru akan dipakai Kristus untuk menyatakan kuasa dan kasih-Nya pada akhir zaman. Kecerdasan dan kreatifitas akan mengikuti umat-Nya bila menyerahkan diri kepada-Nya untuk dipakai menyatakan kuasa dan kasih-Nya kepada manusia kini, di sini, di atas muka bumi ini. Berilah diri menjadi alat-Nya untuk menyatakan keberadaannya di atas muka bumi ini. (MT)