Minggu 13 Maret 2022
PENGANGKATAN DAN PENUGASAN
Bacaan Sabda : Keluaran 35 – 36:4
Sabda Renungan : “Berkatalah Musa kepada orang Israel: “Lihatlah, TUHAN telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga”. (Keluaran 35:30-32)
Dalam rangka membangun segala sesuatu yang diperintahkan Allah kepada Musa, dimulai dengan pengangkatan dan penugasan orang yang mengerjakan proyek sesuai dengan petunjuk Allah. Secara resmi Allah mengangkat Bezaleel dan Aholiab dihadapan umat Israel. Tentulah bukan hanya mereka berdua yang membangun proyek itu. Bezaleel dan Aholiab dipenuhi roh Tuhan yang memberi keahlian khusus kepada mereka. Saat mereka membuka hati kepada Roh Kudus maka Roh Kudus menguasai hati dan pikiran mereka. Dan saat mereka taat kepada tuntunan Roh Kudus maka Roh Kudus pun memberi keahlian kepada mereka. Ketika mereka diangkat dan ditugaskan mereka siap. Dan saat mereka setia dalam melaksanakan tugas tentu mereka semakin cerdas, kreatif dalam merangkumkan proyek yang dipercayakan kepada mereka. Siapapun orang percaya bila membuka hati kepada Roh Kudus akan mengalami juga suatu pengalaman yang sangat menyenangkan dan membahagiakan dipenuhi oleh Roh Kudus. Hal itu merupakan kesempatan indah untuk menerima karunia-karunia Roh Kudus yang memperlengkapi orang percaya hidup lebih cerdas, lebih kreatif tetapi juga semakin baik dan semakin benar.
Tetapi ada pula hal yang sangat mengagumkan terjadi yaitu karunia Roh Kudus yang dialami oleh umat dalam hal memberi. Ketika proyek mulai dikerjakan umat pun mulai memberi persembahan berupa berbagai material yang dibutuhkan dalam membangun kemah suci bersama seluruh instrumennya. Dalam waktu yang singkat semua material yang dibutuhkan sudah terkumpul. Sampai Musa mengumumkan agar persembahan dihentikan karena sudah cukup. Karunia memberi dalam gereja Tuhan sering dianggap hanya merupakan kewajiban saja. Tentu saja hal bertanggung jawab melaksanakan kewajiban adalah hal yang sangat baik dan bernilai yang mulia. Tetapi hal itu perlu ditingkatkan menjadi sukacita memberi. Bila sudah bertumbuh menjadi sukacita maka Allah akan memberi karunia, sehingga Allah yang memberi karunia itu akan menyempurnakan dengan memberkati agar ada yang diberi dan justru semakin banyak yang akan dipersembahkan bagi kemuliaan nama Tuhan. Karena Allah yang memberi karunia itu adalah juga Allah yang memperlengkapi, menyertai dan memberkati. Perlu juga diperhatikan bahwa pemberian jemaat jangan sampai disalahgunakan pendeta atau para pemimpin untuk memperkaya diri melainkan hendaklah digunakan untuk memaksimalkan pelayanan gereja. (MT)