Sabtu 12 Maret 2022
MENYATAKAN KEMULIAAN ALLAH
Bacaan Sabda : Keluaran 34-35:29
Sabda Renungan : “Ketika Musa turun dari gunung Sinai — kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu — tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN. Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia” (Keluaran 34:29-30)
Allah tak henti-hentinya mengulang janji-janji-Nya dan memperkenalkan diri-Nya kepada umat-Nya melalui hamba-Nya Musa. Musa pun tak pernah lalai menyampaikannya kepada umat Israel. Allah menyuruh Musa kembali naik ke gunung Sinai, karena Allah mengingatkan kembali hal penting kepada umat melalui Musa. Musa harus mengukir 2 loh batu untuk menggantikan 2 loh batu yang pecah karena dilemparkan pada saat kemarahannya memuncak menyaksikan umat Israel menyembah berhala patung lembu emas. 40 hari Musa berpuasa total diatas bukit Sinai. Musa menulis dasa titah sesuai dengan perintah Allah. Ulangan pasal 34 dan 35 ini adalah pengulangan materi yang sudah disampaikan Allah kepada Musa sebelumnya dalam pasal 25-31. Bila Allah mengulang selalu bermaksud menyatakan bahwa materi itu sangat penting jadi perlu ketelitian sebelum sampai kepada penerima.
Kemudian Allah mengharapkan agar peraturan yang dibuat-Nya mendapat tanggapan yang baik dan sungguh-sungguh dari umat-Nya. 2 loh batu pertama adalah merupakan hasil tulisan Allah sendiri pada loh batu yang diukir Allah. Tetapi pecah juga bahkan tulisan hilang. Akhirnya harus tangan Musa juga yang mengukir dan menulis tetapi tetap atas petunjuk dan lisan dari Allah sendiri. Jadi sangat jelas bahwa cara kerja Allah adalah Allah memakai manusia dalam berkarya termasuk menulis Firman-Nya. Kembali lagi Allah mengingatkan umat-Nya untuk memelihara hari sabat. Tetapi pengulangan kali ini lebih khusus tentang sikap yang benar dan tepat untuk mengisi hari sabat. Betul-betul harus berhenti mengerjakan pekerjaan jasmani atau cari nafkah yang bersifat materi.
Jadi harus diganti dengan ibadah untuk mengisi nutrisi rohani yang cukup dalam melewati kesibukan jasmani 6 hari kemudian. Allah kembali mengingatkan materi untuk membangun kemah suci sebagai tempat beribadah selama pengembaraan. Kembali Allah memberi tekanan akan penting dan vitalnya ibadah bersama atau ibadah berjamaah bagi umat-Nya. Setelah 40 hari berpuasa dan berdialog dengan Allah Musa kembali turun dari Gunung Sinai. Tetapi sekarang Musa tampil di hadapan umat dengan wajah bercahaya karena dikuasai dan dilingkupi cahaya kemuliaan Allah. Doa dan kedekatannya dengan Allah memungkinkan Musa menyatakan kemuliaan Allah atau wibawa yang karismatik dari Allah. (MT)