Rabu 09 Maret 2022
KARUNIA ROH KUDUS
Bacaan Sabda : Keluaran 31:1-18
Sabda Renungan : “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga”. (Keluaran 31:1-4)
Allah bukan hanya memerintahkan Musa untuk membangun kemah suci dan segala instrumennya, tetapi juga mempersiapkan orang yang mampu mengerjakannya. Sudah pasti Musa mempunyai kesulitan dalam memberi gambaran seperti apa kira-kira bentuk kemah pertemuan dan segala instrumennya. Musa hanya tekun mendengar dan berusaha mengingat semua perintah Allah yang tak mungin membiarkan Musa berkerja tanpa kejelasan. Saat Musa sudah mulai berpikir bagaimana bentuk dan cara mengerjakannya, Allah segera menunjuk orang yang sudah diberi keahlian untuk mengerjakan kemah suci atau kemah pertemuan bagi umat-Nya untuk melakukan berbagai upacara atau ibadah keagamaan. Bezaleel yang dipenuhi Roh Allah, dalam arti diperlengkapi dan diberikemampuan untuk berkarya bagi Allah.
Dalam terang Perjanjian Baru umat berdoa agar dipenuhi dan dikuasai Roh Kudus, karena umat yang dipenuhi Roh Kudus akan berlanjut dengan menerima karunia-karunia Roh Kudus. Karunia kepandaian jasmaniah atau pun karunia-karunia rohani untuk memperlengkapi umat-Nya dalam berkarya juga dalam melayani-Nya dan pekerjaan-Nya. Musa hanya memberi penjelasan kepada Bezaleel dan team kerjanya, selanjutnya mereka telah dapat mengerjakan tepat seperti yang dikehendaki Tuhan. Setelah Allah menjelaskan, Musa sudah siap turun dari gunung Sinai Allah kembali mengingatkan agar umat-Nya setia mentaati perintah untuk memelihara hari sabat. Inti hari sabat adalah mengisi 1 hari dari 7 hari yang ada dalam satu minggu untuk beribadah. Kata istirahat adalah berusaha meminimalisir kegiatan tubuh untuk bekerja karena perlu dialihkan untuk memaksimalkan hidup kerohanian untuk beribadah.
Seluruh kitab Perjanjian Lama senada dengan kitab Ulangan menempatkan seruan memelihara sabat merupakan hal yang sangat penting sehingga di ulang-ulang. Dalam kitab Injil perintah memelihara sabat tidak lagi bersifat legal tetapi merupakan suatu panggilan jiwa yang terus rindu menyembah dan memuliakan Allah. Dalam Kisah Para Rasul yang terwujud dalam kehidupan gereja mula-mula hari sabat diartikan sebagai hari yang tidak terikat pada hari tertentu, tetapi pengikut Kristus mempersembahkan waktu justru lebih dari 24 jam dalam seminggu untuk bersekutu dan beribadah memuliakan Tuhan. Dalam perkembangan pengikut Kristus beribadah pada hari minggu berhubungan dengan hari kebangkitan Yesus (Paskah). (MT)