Minggu 31 Oktober 2021
PERINTIS – BERJALAN DI DEPAN
Perintis : – Pembuka jalan – Berjalan – Menjadi jalan
Bacaan Sabda : Matius 3:1-10
Ibrani 6:19-20 “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya”
Ternyata para pemimpin agama Yahudi tidaklah orang yang bersedia menjadi perintis jalan bagi kedatangan Yesus untuk menjadi juru selamat manusia. Lembaga agama Yahudi juga tidak siap menjadi perintis jalan termasuk orang Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah. Itulah sebabnya Allah sendirilah yang menentukan dan mempersiapkan seorang perintis jalan bagi kedatangan Yesus.
Perintis jalan yang dipersiapkan Yesus adalah Yohanes anak imam Zakharia dan Elisabet. Yohanes lahir sebagai nazir Allah dan terlahir berdasarkan mujizat dan renacana Allah. Yohanes Pembaptis adalah terlahir secara ajaib tetapi dia adalah manusia biasa yang lahir sebagai manusia berdosa. Yohanes Pembaptis mempunyai standar moral yang baik yang terlahir dari keluarga yang mempunyai moral yang baik dan benar karena menjalani hidup sesuai dengan firman Allah. Dalam hal ini jelas bahwa Allah sangat selektif menentukan orang-orang yang dipakai untuk penjelmaan Allah menjadi manusia dari kelahiran-Nya hingga Dia diperkenalkan Yohanes si perintis jalan bagi karya Yesus dengan berkata kepada publik “Lihatlah anak domba Allah yang menghapus dosa manusia”. (Yohanes 1:29-31).
Setelah Yohanes Pembaptis merintis jalan bagi kedatangan Yesus berlanjut dengan Yesus berjalan dari kota ke kota dari desa ke desa untuk mengajar dan membawa kabar baik yaitu Dia datang sebagai juruselamat. Bila kita meninjau konsep perintis jalan yang dilakukan Yohanes adalah mencoba menyentuh hati pendengarnya melalui khotbahnya yang tegas mengajak bertobat. Dia berhasil dan dipuja oleh banyak pendengarnya tetapi Yohanes memposisikan diri hanyalah perintis yang dia sebut hanyalah suara yang berseru-seru di padang belantara (Yohanes 1:23). Perintis jalan yang benar adalah dia yang memposisikan diri dengan benar dan tepat. Dia hanyalah alat yang utama adalah orang yang berjalan di jalan yang sudah dirintisnya. Pelajaran penting bagi semua pendeta adalah haruslah menyadari dia hanyalah suara yang terus memposisikan diri sebagai alat yang dipakai Tuhan. Bukan pendeta yang utama melainkan Kristus yang diberitakan. Dalam Ibrani 6:19-20 Yesus disebut sebagai Perintis berbeda dengan Yohanes Pembaptis sebagai perintis jalan. Yesus perintis bagi kita adalah Dia sebagai jalan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6) Dia jalan menuju surga Rumah Bapa yang kekal dan Dia merintis jalan bagi orang percaya untuk naik ke surga yang kekal. Bila Dia naik ke surga merintis jalan maka Dia pun menjamin semua orang percaya melewati jalan yang dirintis-Nya itu untuk memasuki surga abadi. (MT)
Perintis jalan berjalan di depan tetapi yang utama dan dimuliakan adalah yang menyusul dibelakangnya.