Minggu 24 Oktober 2021
PERANG – IMAN KRISTEN
Perang : – Iman Kristen – Akhir zaman – Berjaga-jaga
Bacaan Sabda : Matius 24:3-14
Yohanes 18:36 “Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
Tertulianus mengatakan bahwa perang tidak sesuai dengan iman Kristen. Tetapi dalam dunia ini peperangan adalah hal-hal biasa dalam perebutan kekuasaan antar bangsa. Dalam bangsa itu ada umat Kristen, dan umat Kristen yang ada dalam bangsa itu tentu harus juga membela bangsanya, sebab semangat nasionalis sama sekali tidak bertentangan dengan firman Tuhan. Bahkan rasul Paulus menyatakan kepada umat Kristen yang ada di Roma agar orang percaya tunduk kepada pemerintah karena pemerintah adalah hamba Allah yang dipercaya menyandang pedang untuk kebaikan orang percaya (Roma 13:4). Tetapi tetap juga perang itu sangat bertentangan dengan iman Kristen.
Perang salib adalah merupakan contoh gelap dalam sejarah gereja dalam hal mencegah expansi negara-negara Islam ke wilayah kekristenan. Walaupun rakyat yang mengikuti Yesus ada beberapa prajurit tidak berarti Yesus menyetujui ada peperangan. Rasul Paulus juga meminjam kata prajurit dan tentara dalam menjelaskan pola hidup iman Kristen tentu bertujuan untuk meneladani semangat juang dan disiplin hidup. Sekali lagi bahwa peperangan adalah sesuatu yang harus dijauhkan dari hidup kekristenan.
Peperangan rohani adalah istilah yang dipakai dalam iman Kristen karena peperangannya bukanlah melawan daging (manusia) tetapi dalam rangka menghancurkan kuasa roh jahat. Melalui jawaban Yesus kepada Pilatus sangat jelas bahwa kerajaan Allah adalah anti perang fisik karena kerajaan Allah atau kerajaan Kristus bukan dari dunia ini dan tidak akan pernah mengambil alih sistem dunia. Yesus datang bukan untuk menjadi penguasa dunia yang biasanya merebut kekuasaan melalui prinsip-prinsip adu kekuatan atau peperangan. Yesus datang ke dunia untuk menjadi juru selamat yang melakukan karya melalui kasih dan pengorbanan. Iman Kristen menentang peperangan karena iman Kristen mengutamakan kebenaran dan damai sejahtera. Iman Kristen mewajibkan umat untuk menjadi hamba Kristus bukan penguasa dunia. Kekuatan kerajaan Allah adalah salib dan penderitaan bukan jabatan dan kuasa. Justru dengan menyangkal kuasa duniawi umat beriman menemukan dan mengalami kuasa Allah.
Jadi peperangan pastilah bukan jalan tepat untuk menciptakan perdamaian. Yesus adalah Raja Damai yang datang bukan untuk memaksa orang menjadi pengikut-Nya melainkan merebut hati orang sebanyak-banyaknya untuk meneladani hidup-Nya. Peperangan akan semakin marak pada akhir zaman. Kemajuan peradaban manusia bukan jaminan mengurangi peperangan. Jadi Yesus menjelaskan semakin merajalelanya peperangan antar bangsa adalah peringatan bagi pengikut Kristus berjaga-jaga menyambut akhir zaman. (MT)
Yesus tak pernah memakai kuasa memaksa orang jadi pengikut-Nya. Dia merebut hati orang dengan kasih-Nya.