Selasa 19 Oktober 2021
PENJARA – TAK HENTIKAN KEBENARAN
Penjara : – Yusuf – Yeremia – Hosea
Bacaan Sabda : Kejadian 39:11-23
Kejadian 39:20-21 “Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu”
Penjara bukanlah kata yang susah ditemukan dalam Alkitab. Dalam Kejadian 39 sudah ditemukan fakta adanya penjara di Mesir. Dalam Alkitab Perjanjian Lama penjara betul-betul adalah tempat penghukuman yang terkategorikan sangat kejam. Yusuf adalah seorang yang sempat dipenjarakan di penjara Mesir. Penjara Mesir saat Yusuf terpenjara berfungsi sebagai kamp-kamp pekerja paksa. Penjara Mesir sudah berfungsi dengan baik, karena dijadikan sebagai tempat penahanan sementara untuk menunggu diadakan keputusan pengadilan. Hal itulah yang terjadi saat Yusuf mengartikan mimpi penjabat minuman dan pejabat roti raja Mesir. Saat mereka diadili maka hasil pengadilan mengeluarkan pejabat minuman raja dari penjara dan mengantar pejabat roti ke tiang gantungan. Berbeda dengan Yusuf yang tak pernah diadili karena sesungguhnya Potifar mengetahui bahwa Yusuf hanyalah seorang terfitnah. Lebih menguntungkan Yusuf karena raja Mesirlah yang memerintahkan agar Yusuf langsung diarak ke istana menduduki jabatan penting di Mesir. Berbeda dengan Yeremia yang beberapa kali dipenjarakan oleh raja Yehuda. Setiap penjara mempunyai tingkat kekejaman berbeda.
Dalam Yeremia 37:16 adalah merupakan yang sangat memberatkan kehidupan Yeremia karena penjara berada di bawah tanah yang juga merupakan tempat cadangan air. Tetapi nabi Yeremia tak menurunkan tuntutan Tuhan untuk menubuatkan kebenaran yang segera akan menimpa raja Zedekia dan rakyat Yahudi. nabi Yeremia bukanlah satu-satunya nabi yang mengalami hidup mendekam dalam penjara tanpa berbuat kesalahan.
Melalui fakta pemenjaraan orang-orang yang hidup dalam kebenaran, kita dapat mempelajari beberapa hal:
- Penjara bisa dipakai Allah untuk memperjelas penyertaan-Nya.
- Penjara tidak menghalangi rencana Allah untuk hamba-hamba-Nya.
- Penjara bisa berupa pencobaan yang diijinkan Allah untuk menguji kesetiaan umat-Nya.
Yusuf dan Yeremia sama-sama menderita oleh karena menperjuangkan kebenaran. Dalam Matius 5 khususnya ucapan bahagia, Yesus menyatakan bahwa orang yang menderita karena kebenaran termasuk orang berbahagia. Salah seorang raja Israel yaitu raja Hosea pernah juga dipenjarakan raja Asyur karena dikalahkan. Jadi Hosea dapat disebut sebagai tawanan perang. Walaupun terpenjara sebagai tawanan perang dan tak setia kepada Allah, Allah tetap tak membiarkan penjara menghancurkan Hosea. Penjara menjadi kekejaman dunia yang memaksa Hosea raja Israel untuk bertobat. Penjara bisa saja menjadi kekuatan kekuasaan manusia yang mencoba menghentikan umat untuk menyuarakan kebenaran tetapi tak akan mampu menghentikan penyertaan Allah atas umat-Nya. (MT)
Penjara bisa menghentikan kegiatan tubuh tetapi tak mampu menghentikan kebenaran-kebenaran akan mencari jalannya.