Senin 18 Oktober 2021
PENGKHOTBAH – PESAN MIMBAR
Pengkhotbah : – Khotbah – Kitab – Pesan mimbar
Bacaan Sabda : Pengkotbah 12:1-14
Pengkhotbah 11:9-10 “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
Pengkhotbah adalah seorang pembicara dalam suatu persekutuan atau sekelompok orang yang sengaja dihimpun untuk mendengar topik tertentu. Pengkhotbah biasanya menyampaikan suatu pesan yang dia ketahui dari sumber terpercaya dan tak terhindari bahwa dia juga tergoda untuk menambah topik dengan pemikirannya. Segala sesuatu pesan yang disampaikan secara tersusun dengan rapi itulah yang disebut khotbah. Dengan demikian kotbah tentu tak terpisahkan dengan pengkhotbahnya. Dalam Alkitab ada satu kitab bagian dari firman Allah yaitu “Kitab Pengkhotbah”. Itulah sebabnya kitab ini adalah merupakan serangkaian ajaran sekolah kehidupan dari seorang pengkhotbah terkenal. Pada umumnya dipercaya bahwa pengkhotbah ini adalah raja Salomo walaupun namanya tidak muncul dalam kitab ini. Tetapi ada beberapa pengakuan bahwa dia adalah anak raja Daud yang tidak ragu pula menyatakan dirinya pemimpin yang paling bijaksana dari umat Allah (Pengkhotbah 1:16). Bila ditinjau dari isinya maka dapat disimpulkan bahwa kitab Pengkhotbah ini bersifat pribadi yang ditujukan kepada umat Allah, tidaklah salah kalau kemudian kitab ini diberi nama “Pengkhotbah”.
Tuhan Yesus sendiri adalah juga seorang pengkhotbah yang mengawali pengajaran-Nya dengan khotbah di bukit. Berbeda dengan pengkhotbah pada umumnya, karena semua kotbah Yesus adalah firman Allah. Tentu khotbah Salomo juga terterima sebagai firman Allah karena Salomo juga mengungkapkan kebenaran sejati karena dia mengungkapkan dirinya secara jujur. Jadi dia mengalami hidup tidak benar, itulah sebabnya dia tidak pernah menganjurkan pendengarnya dan pembaca khotbahnya untuk meneladani dirinya. Bahkan Salomo berpesan agar semua pendengar dan pembaca khotbahnya belajar dari kegagalannya agar tak terjatuh kepada kesalahan yang tak perlu terjadi. Pengkhotbah sejati seperti Salomo adalah secara tegas memberi pesan kebenaran sejati dengan memberi kebebasan kepada pendengarnya untuk berpikir secara mendalam tentang kebenaran dan kehidupan. Dia juga selalu menyampaikan khotbahnya bahwa Allah menghendaki umat Tuhan bersukacita dan kebebasan harus tetap terkendali dan terukur serta tetap menyadari bahwa Allah meminta pertanggungan jawaban atas semua perbuatan berdosa. Khotbah Yesus adalah kebenaran sempurna karena pengkhotbahnya adalah teladan sempurna bagi semua umat Tuhan.
Khotbah belakangan ini boleh juga diartikan sebagai pesan mimbar. Tetapi haruslah menjadi pesan mimbar Alkitabiah, karena haruslah sesuai dengan firman Tuhan yang disampaikan berdasarkan kebijaksanaan Alkitabiah. (MT)
Pengkhotbah sejati membagi Firman sebagai kebenaran sebab itu haruslah pertama menghadapi khotbahnya.