Minggu 17 Oktober 2021
PENGEMBARA – TUJUAN UTAMA
Pengembara : – Pribadi – Komunitas – Bangsa
Bacaan Sabda : Ibrani 11:32-40
Ibrani 11:38-39 “Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik”
Pengembara pertama adalah seorang yang bernama Kain, pengembara pribadi atau perseorangan ini adalah seorang yang terkategorikan sebagai seorang kejam karena hanya oleh karena iri hati yang tidak beralasan dia tega membunuh adiknya Habel. Kain mengembara bukan untuk suatu tujuan yang baik melainkan sebagai hukuman dari Allah langsung atas kejahatannya. Berbeda dengan Abraham yang mengembara sebagai ketaatannya kepada perintah Allah meninggalkan negerinya pergi menuju negeri yang dijanjikan Allah kepadanya.
Dalam Kejadian 10 dan 11 muncul pula kelompok-kelompok pengembara. Mereka mejadi penggembara yang berkomunitas berdasarkan faktor keturunan Nuh yaitu Sem, Ham dan Yafet. Mereka mengembara untuk menemukan lahan luas yang memadai untuk mereka bangun menjadi wilayah komunitas mereka. Peristiwa kegagalan pembangunan menara Babel juga membuat manusia harus mengembara berdasarkan kelompok bahasa karena Allah sendirilah yang bertindak memaksa mereka mengembara agar kehendak dan rencana Allah yang jadi. Pengembaraan terjadi pada umumnya bertujuan untuk mencari dan menemukan sesuatu yang dianggap penting.
Zaman para bapa leluhur merupakan zaman pengembaraan bagi umat pilihan Allah. Mungkin saja Ur-kasdim adalah juga merupakan negeri pengembaraan Abraham, dan dari Ur-Kasdim itulah Allah memanggil Abraham untuk melanjutkan pengembaraannya. Abraham, Isak dan Yakub yang menjadi leluhur Israel. Dalam waktu yang cukup lama umat Israel menjadi satu bangsa yang menetap di Mesir. Kemudian Allah berinisiatif mengeluarkan Israel dari Mesir menjadi bangsa pengembara di padang gurun dalam perjalanan panjang menuju tanah perjanjian. Allah sendirilah yang menuntun mereka dalam pengembaraan. Pengembara di padang gurun adalah cara Allah memproses umat-Nya agar terbangun mempunyai iman dan terwujud melalui pola hidup bersandar kepada Allah. Penulis Ibrani dengan tegas menyatakan bahwa pengikut Kristus adalah pengembara di dunia ini. Karena pengembara maka harus terus setia kepada Allah melalui penolakan kepada standar-standar dunia yang buruk. Karena menolak standar dunia harus pula siap menerima cemohan danpenderitaan yang digencarkan oleh dunia. Janji-janji Allah tentang jaminan hidup sejahtera cukup jelas dalam Alkitab tetapi hal itu tidak selalu menjadi kenyataan karena Allah tahu memberi yang terbaik pada umat-Nya. Karena faktanya para hamba Allah cenderung menderita untuk hidup dalam kebenaran. Istilah pengembara dalam dunia memberi pesan bukan dunia tujuan kita melainkan surga abadi. (MT)
Pengembara di dunia adalah istilah bermakna bahwa dunia bukan tujuan utama.