Sabtu 16 Oktober 2021
PELITA – SIMBOLIK
Pelita : – Fungsi – Penggunaan – Simbolik
Bacaan sabda: Matius 25:1-13
Lukas 8:16 “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya”
Masing-masing bangsa mempunyai bentuk pelita berbeda tetapi fungsinya sama dan penggunaannya pun bertujuan sama yaitu menerangi kegelapan. Pelita umat yahudi saja sangat beragam tentu juga dengan fungsi dan penggunaan bertujuan menerangi kegelapan hanya saja digunakan pada peristiwa dan keadaan yang berbeda. Contohnya ada pelita yang biasa di sebut lampas digunakan dalam rumah dan sangat dibutuhkan saat ada perjamuan kawin yang diadakan pada malam hari. Kemudian istilah lampas untuk obor biasanya justru digunakan diluar rumah yang sangat penting dalam menyambut kehadiran mempelai. Lampas (obor) inilah yang digunakan 10 gadis yang menyambut kehadiran mempelai. Jadi perbedaan antara 5 gadis bijaksana dengan 5 gadis bodoh bukanlah pada pelita melainkan pada persediaan minyak cadangan.
Lanpas (obor) ini adalah sejenis pelita yang sumbunya harus dicelupkan ke minyak jadi sangat tidak mungkin digunakan tanpa minyak cadangan. Hal ini menjadi jelas bagi kita untuk memahami penggunaan pelita sebagai penggunaan simbolis. Pelita yang digunakan tentu bukanlah pelita biasa yang tabungnya dapat menyimpan banyak minyak jadi bila penggunaannya hanya 12-24 jam tak membutuhkan minyak cadangan. Dalam banyak hal pelita digunakan sebagai simbol untuk menerangkan hal-hal penting dalam kehidupan orang percaya. Mazmur 119:105 “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”. Pemazmur menggunakan pelita menjadi simbol firman Tuhan. Firman sebagai pelita karena firman Tuhan mengandung prinsip-prinsip rohani dalam sikap melangkah dalam dunia yang penuh kegelapan. Kegelapan dalam wujud hambatan dan perangkap yang menghambat perjalanan dapat kita lewati dengan menjadikan firman Tuhan sebagai standar dan petunjuk dalam menyikapinya. Bisa juga kita salah dalam mengambil keputusan yang berdampak menimbulkan tragedi dalam hidup. Tak perlu kuatir karena ada firman Tuhan yang mengeluarkan kita dari tragedi dan menuntun kita berjalan dalam kebenaran untuk mengalami hidup yang berkembang.
Lukas 12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala”. Pelita yang tetap bercahaya adalah pemakaian simbolis dengan tujuan agar semua orang percaya selalu waspada menjaga hidup kerohaniannya dalam menyambut kedatangan Yesus yang kedua kali. Pelita yang tetap bercahaya adalah pesan penting untuk tetap terikat dengan Tuhan. Pelita yang menyala di atas kaki dian adalah juga memberi perintah penting agar kehidupan yang terikat dengan Tuhan bukan diri sendiri tetapi akan memberikan dampak yang baik kepada orang di sekitarnya. (MT)
Firman pelita karena standar kebenaran yang menjamin hidup dan melangkah dalam terang Allah.